Demokrat Sebut Ada Sinyal Merapat ke Kubu Jokowi, Asal...

Menurut dia, Partai Demokrat tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai partai oposisi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Mei 2019, 15:04 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019). Keduanya berharap semua pihak tenang dan sabar menunggu hasil perhitungan resmi Pilpres dari KPU. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan sinyal merapatnya Partai Demokrat ke kubu capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu menurutnya terlihat usai pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Jokowi di Istana Merdeka pada Kamis sore lalu.

"Bicara sinyal, ini kan tergantung Pak Jokowi. Apakah Pak Jokowi akan ajak Partai Demokrat atau tidak, itu kan hak Beliau," kata Ferdinand di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).

Menurut dia, Partai Demokrat tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai partai oposisi. Dia mengatakan, DNA Partai Demokrat itu sebagai penyeimbang atau partai tengah. Ketika ada kebijakan yang baik untuk rakyat maka partai akan dukung, sekalipun partai koalisi pemerintah atau pun oposisi.

"Kita tidak boleh ada bicara lawan politik, musuh politik. Dan semua pihak kita harus mampu berdiri bersama, bergandengan tangan membangun bangsa," kata Ferdinand.

Seperti diketahui, Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertandang ke Istana Merdeka memenuhi undangan Presiden Jokowi. Putra sulung SBY ini mengaku tidak ada pembicaraan serius dan hanya menjalin silaturahmi.

"Iya saya menyampaikan salam hormat dari Pak SBY dan Ibu Ani. Tadi pagi saya sempat berkomunikasi, yang intinya adalah saya sampaikan salam hormat pada Pak Presiden," kata AHY usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Kamis 2 Mei 2019.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya