Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah memulihkan kelistrikan di lokasi terdampak bencana Bengkulu.
Pemulihan listrik itu dilakukan setelah berjuang selama tujuh hari, tepat pada Jumat 3 Mei 2018, pukul 16.45 WIB, PLN berhasil menyelesaikan 100 persen. PLN berhasil memasang 4 tiang yang patah akibat longsor yang berada di satu lokasi.
"Hari ini kita berhasil memasang 4 tiang di Desa Tabah Durian sekaligus berhasil menyalakan listrik bagi 140 pelanggan. Dengan demikian proses recovery telah selesai 100 persen," ungkap Senior Manager Distribusi PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu Abdul Haris, Sabtu (4/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 161 gardu telah dinormalkan sehingga berhasil menyalakan 9.844 pelanggan (100 persen). Selain itu, PLN juga berhasil memperbaiki 4 penyulang.
Perbaikan tiang patah telah selesai dilakukan sebanyak 96 batang tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan 5 batang tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
Upaya penyelesaian pemulihan kelistrikan tidak luput dari kesulitan akibat lokasi yang terisolir. Akses jalan menuju lokasi sulit karena jalan putus sehingga menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas, selain itu banyaknya material longsor yang menutupi jalan.
"Kami segera berkoordinasi dengan beberapa pihak, seperti Wakil Bupati Bengkulu Tengah, Camat, Kepala Desa, TNI, Polri serta Babinsa, hingga masyarakat setempat. Alhamdulillah dengan cepat direspon dengan datangnya bantuan alat berat dari Pemerintah Provinsi Bengkulu," kata Manager PLN ULP Kepahiang Gema Sabarani.
Wakil Bupati Bengkulu Tengah Septi Feryadi, yang juga turut meninjau lokasi pemulihan memberikan apresiasi luar biasa bagi petugas PLN yang telah berjibaku membuka medan yang sulit.
"Ribuan terima kasih saya ucapkan kepada PLN yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dalam upaya memperbaiki jaringan-jaringan listrik yang terputus, sehingga pada hari ini semua jaringan listrik di Kabupaten Bengkulu Tengah dan semuanya telah menyala. Kami ucapkan juga terima kasih kepada para relawan," ucap Septi Feryadi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Banjir Bandang Bengkulu, PLN Telah Normalkan 85 Gardu Listrik
Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah berhasil menormalkan kembali 85 Gardu dari 161 gardu yang padam, selain itu PLN juga berhasil memperbaiki 2 penyulang, dari 4 penyulang yang terdampak Banjir Bandang yang terjadi di Wilayah Bengkulu sejak 26 April 2019.
Vice President Public RelationsDwi Suryo Abdullah mengatakan, untuk mempercepat proses pemulihan, PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu bersama PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan bersinergi dengan memberangkatkan Tim Tanggap Bencana dan Pemulihan Kelistrikan di Bengkulu.
"Sebanyak 70 personil dari wilayah kerja pelayanan Palembang, Lahat, Jambi, dan Muara Bungo diterjunkan ke Bengkulu Para personil juga membawa serta 3 mobil Crane untuk perbaikan tiang listrik serta 6 kendaraan Ranger double cabin untuk operasional pekerjaan pemulihan," kata Dwi, di Jakarta, Selasa, 30 April 2019.
Menurut Dwi, di Bengkulu sendiri sebanyak 160 petugas yang terdiri dari 100 petugas Pelayanan Teknik dari PLN, serta 4 tim dari Mitra Kerja PLN dengan jumlah 60 petugas teknis diterjunkan langsung ke lokasi-lokasi kerusakan jaringan listrik.
"Pengiriman material tiang ke lokasi-lokasi tersebar, juga dilakukan untuk mengganti material jaringan listrik yang mengalami kerusakan," tambahnya.
Untuk memantau kondisi kelistrikan secara kontinyu selama masa pemulihan ini, PLN telah membuat Posko Siaga dan Darurat Kelistrikan di PLN UP3 Bengkulu dengan petugas siaga sebanyak 25 personil dengan 5 mobil Pelayanan Teknik.
"Kami akan berupaya secepatnya untuk memulihkan kelistrikan di Bengkulu, target kami agar warga bisa kembali menikmati aliran listrik. Selain kecepatan, recovery kelistrikan juga sangat memperhatikan sistem keamanan, mengingat masih banyak infrastruktur yang terendam banjir," paparnya.
Dari recovery yang dilakukan pada hari ini, PLN berhasil menyalakan kembali sekitar 7 ribu lebih warga terdampak, dan 4 ribu lainnya masih mengalami pemadaman.
"Pemadaman parsial harus dilakukan dibeberapa lokasi guna keselamatan lingkungan sekitar dan menghindari dampak kerusakan yang lebih besar," tutup Dwi.
Advertisement