Jurus Wali Kota Tangerang Stabilkan Harga Saat Ramadan

Jelang Ramadan, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melakukan pengecekan harga komoditas di Pasar Anyar, Kota Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Mei 2019, 16:04 WIB
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengecek harga di pasar tradisional. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melakukan pengecekan harga komoditas di Pasar Anyar, Kota Tangerang, jelang Ramadan. Wali Kota sempat kaget lantaran mengetahui harga bawang putih dan daging yang tinggi.

"Daging sekilo masih Rp 110 sampai Rp 120 ribu pak, segini belum naik. Enggak tahu nanti petengahan puasa," tutur salah seorang pedagang daging sapi kepada Wali Kota Tangerang, Minggu (4/5/2019).

Mendengar hal tersebut, Arief menimpali dan mempertanyakan. Sebab, harga di dua rumah pejagalan sapi yang ada di Kota Tangerang dipastikan tidak menaikkan harga.

Namun, pedagang berdalih, yang naik adalah akomodasi atau upah angkutnya. Maka, harga daging sapi pun masih tinggi belum ada penurunan harga atau bahkan nantinya kecenderungan naik saat Ramadan.

"Jangan mahal-mahal bang, nanti nilai beli masyarakatnya menurun," kata Arief.

Arief juga berencana akan berkoordinasi dengan Bulog, untuk menggelar pasar murah. Untuk komoditi daging dan sembako.

"Kalau harga dari Bulog untuk harga daging beku itu kan hanya sekitar Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilonya. Ini diharapkan jadi pilihan atau solusi bagi masyarkat," kata Arief.

 


Harga Bawang Putih Melejit

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengecek harga di pasar tradisional. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Tak hanya itu, komoditi lain yang masih tinggi adalah bawang putih. Untuk yang sudah dikupas harga melonjak ke angka Rp 70 ribu per kilogramnya, namun untuk bawang putih utuh mencapai Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu perkilogramnya.

Kenaikan juga terjadi pada harga telor ayam negeri, yang sebelumnya Rp 22 ribu per kilogramnya, kini mencapai Rp 24 sampai Rp 26 ribu perkilogramnya.

"Penyebabnya sama, karena biaya ongkos logistik yang mahal, bukan stoknya habis," katanya.

Menurut Arief, kenaikan harga tersebut akan terus terjadi selama bulan ramadan, dimana menjadi hukum pasar bila permintaan semakin meningkat, namun persedian tidak bertambah atau bahkan kurang, maka harga akan naik.

Kendati demikian, Arief memastikan stok sembako, daging dan bumbu dapur lainnya masih aman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya