Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu aktor paling produktif di Indonesia, Lukman Sardi kerap membintangi film-film berbiaya besar dan ditayangkan pada minggu Lebaran. Pada 2017 misalnya, ada empat film Indonesia yang bersaing di minggu Lebaran. Tiga di antaranya dibintangi Lukman Sardi yakni Sweet 20 (1 juta penonton), Jailangkung (2,5 juta penonton), dan Surat Kecil Untuk Tuhan (715 ribu penonton).
Tahun ini, ada empat film Indonesia yang siap bersaing di minggu Lebaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh Showbiz Liputan6.com, empat film itu yakni Hit & Run, Kuntilanak 2, Single 2, dan Ghost Writer. Tak satu pun dari empat film ini yang dibintangi Lukman Sardi.
“Tahun ini saya absen dulu dari persaingan film Lebaran. Saya sendiri tidak pernah berniat harus tampil di film-film Lebaran. Kadang saat membintangi film, saya enggak tahu kapan tanggal rilisnya. Soalnya, jadwal tayang film diurus oleh produser yang bernegosiasi dengan pihak jaringan bioskop, kan,” ujar Lukman Sardi ketika diwawancara Jumat (3/5/2019) kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Bintangi Film Ainun
Absen dari persaingan libur Lebaran, bukan berarti Lukman tak punya kesibukan. Saat ini, Lukman Sardi terlibat dalam tiga produksi layar lebar. Dua di antaranya masih dirahasiakan. Satu yang sudah pasti dan tengah syuting bulan ini, Ainun produksi MD Pictures.
Dalam film itu, akting Lukman Sardi diadu dengan Maudy Ayunda dan aktor peraih empat Piala Citra, Reza Rahadian. Film Ainun disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
“Tiga film ini akan dirilis pada semester kedua 2019. Ainun diproyeksikan rilis akhir tahun ini,” Lukman Sardi menyambung. Ia mengaku, banyak yang berharap Ainun mencetak box office mengingat dua pendahulunya sukses di pasar.
Advertisement
Upaya Terbaik
Seperti diketahui, Habibie & Ainun (2012) mengumpulkan 4,6 juta penonton sementara Rudy Habibie yang dirilis empat tahun kemudian menyerap dua juta orang. “Kalau soal penonton saya serahkan pada masyarakat. Yang jelas saya bersama pemain dan kru mengupayakan yang terbaik. Saya senang dengan perkembangan film Indonesia tiga tahun terakhir. Sejak 2016, selalu ada 10 film bahkan lebih yang meraih sejuta penonton ke atas. Ini sinyal positif,” pungkasnya. (Wayan Diananto)