Seruan Damai Usai Pemilu di Cilacap dan Kebumen

Soim juga berharap agar masyarakat bersabar menunggu selesainya rekapitulasi perolehan suara hingga tingkat nasional demi pemilu damai

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 05 Mei 2019, 08:00 WIB
Penyelanggara Pemilu bersama dengan kontestan menyatakan akan menunggu pengumuman perolehan suara dan menghormati keputusan KPU, dalam silaturahmi kebangsaan usai pemilu. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Pemilu damai Indonesia terganggu oleh sayup kabar tak sedap soal pelaksanaan pemilu yang penuh dengan kecurangan. Satu kontestan Pileg maupun Pilpres menuding pihak lainnya berlaku curang.

Belakangan, tudingan kecurangan itu juga mengarah ke penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ketika pemilu telah sampai tahap rekapitulasi dan rapat pleno perolehan suara.

Kedua pihak ini kerap dituduh tak profesional menjalankan tugasnya. Ada pula tudingan ketidaknetaralan penyelenggara pemilu.

Namun, tak semuanya berpandangan negatif. Ada pula pihak yang berpendapat pemilu 2019 telah jujur dan adil. Salah satunya, forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Cilacap yang menyerukan pemilu damai.

Ketua FKUB Cilacap, Soim El Amin menilai pemilu kali ini sudah berjalan dengan baik. Hal itu bisa dinilai dari tiap tahapan, mulai penjaringan penyelenggara, kontestan, kampanye, hingga pelaksanaan pemilu dan penghitungan suara.

Soal tudingan pemilu curang dan ketidakprofesionalan KPU, Soim meminta agar masyarakat tak saling tuduh. Lebih baik, mereka melaporkan kepada pihak berwenang jika memang mendapati pelanggaran pemilu.

Sekaligus ia mengimbau agar masyarakat tak mudah terprovokasi oleh isu yang tak jelas sumbernya. Dari pada saling tuduh, lebih baik masyarakat turut memantau pelaksanaan rekapitulasi perolehan suara dan rapat pleno di tingkat KPU yang terbuka.

“Saya menilai pelaksanaan pleno di KPU Kabupaten Cilacap berjalan aman, jujur, adil, sangat transparan, demokratis dan tidak ada kecurangan,” katanya, Sabtu, 4 Mei 2019.

Soim juga berharap agar masyarakat bersabar menunggu selesainya rekapitulasi perolehan suara hingga tingkat nasional demi pemilu damai. Dengan begitu, suasana di tengah masyarakat tetap aman dan sejuk.

 


Deklarasi Pemilu Jurdil di Kebumen

PPK, Panwas Kecamatan Ayah hingga saksi-saksi partai dan paslon mendeklarasikan bahwa pemilu Kebumen berlangsung jujur, adil dan transparan tanpa kecurangan. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Ketua Bawaslu Cilacap, Bahtiar Hastiarso menegaskan, potensi kecurangan pemilu, misalnya penggelembungan suara atau sebaliknya, penggembosan suara sangat sulit dilakukan dalam sistem pleno terbuka.

Dalam rapat pleno, seluruh perwakilan partai, saksi pasangan calon presiden, hingga masyarakat umum dapat menyaksikan proses rekapitulasi pemilu damai ini. Tiap ada permasalahan, seluruhnya bisa diselesaikan di lokasi sehingga tak melebar.

Selain itu, Bawaslu juga menerjunkan pengawas yang kompeten dan independen dalam tiap tahapan. Seluruh pelanggaran telah diproses sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Ikuti proses karena kalau tanpa mengikuti proses kita bisa mengatakan ada kecurangan, tapi silahkan bisa dilihat sendiri semua saksi partai politik dan pasangan calon di sini sedang kerja dengan sebaik-baiknya sehingga jika ada yang mengatakan curang ini merupakan hal yang menyakitkan terutama bagi para saksi-saksi,” Bahtiar menegaskan.

Meski begitu, dia pun mengakui ada sejumlah masalah dalam tiap tahapan pemilu. Akan tetapi, secara umum ia menegaskan bahwa semua masalah itu bisa diselesaikan.

“Perhitungan semakin ke atas semakin disempurnakan. Kita yakinkan yang akan diumumkan oleh KPU adalah hasil yang sudah sempurna karena sudah ada perbaikan di masing-masing tahapan,” dia menegaskan.

Sementara, di Kebumen, Jawa Tengah, untuk menepis anggapan terjadinya pemilu curang para petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panwas Kecamatan, PPS hingga para saksi partai dan paslon presiden menggelar deklarasi yang menyatakan bahwa pemilu jujur dan adil tanpa kecurangan.

Ketua PPK Kecamatan Ayah, Johaeni Rokhman menjamin proses rekapitulasi di PPK dilaksanakan secara transparan. Jajaran penyelenggara dan badan pengawas Pemilu bahkan sampai mengesampingkan waktu istirahat demi kelancaran tiap tahapan pemilu.

"Kami ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya, atas dukungan kepada semua pihak, dari Panwas Kecamatan Ayah juga," ucap Johaeni.

Deklarasi pelaksanaan pemilu yang lancar, aman dan damai juga bergaung dalam peringatan May Day atau hari buruh seduinia, beberapa waktu lalu. Buruh dan masyarakat berjanji untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban usai pemilu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya