Belajar Bahasa Inggris dengan Mendongeng dan Bernyanyi

Program ini diluncurkan untuk menyambut liburan sekolah tahun ini.

oleh Dewi Divianta diperbarui 06 Mei 2019, 08:00 WIB
Peluncuran program English First Holiday Academy dengan tema English Learning through Artistic Expression (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Di era globalisasi saat ini, Bahasa Inggris merupakan kemampuan mendasar yang harus dipersiapkan sejak usia dini guna menghadapi persaingan dan perkembangan dunia yang semakin dinamis. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan Bahasa Inggris, tuntutan akan kemampuan literasi anak di usia dini sangat berperngaruh untuk masa depan yang baik.

Hasil penelitian terbaru pendidikan dalam P21 Framework for 21st Century Skills menyatakan bahwa keberhasilan dan kesuksesan anak dipengaruhi oleh keterampilan berkomunikasi, literasi (informasi dan teknologi), bersosialisasi dan berkolaborasi melalui penggunaan bahasa terutama Bahasa Inggris.

Salah satu lembaga yang aktif dalam literasi Bahasa Inggris adalah English First (EF). Sebagai lembaga pendidikan Bahasa Inggris, beragam cara diupayakan agar materi pendidikan dapat terserap dengan cepat, utamanya oleh murid anak-anak. Dalam kerangka itu, English First meluncurkan program baru yang diberi nama English First Holiday Academy dengan tema English Learning through Artistic Expression.

Center Director English First Bali, Astri Azas Asih menjelaskan, tahun ini menjadi momentum bagi English First untuk menghadapi tantangan baru dari tahun sebelumnya.

"Hal ini juga diharapkan oleh English First untuk melangkah lebih maju dan berkembang. English First telah membantu lebih dari 10 juta anak hingga remaja di seluruh Indonesia yang mampu bersaing dalam bidang Bahasa Inggris di kelas Internasional," kata Astri saat peluncuran program di Kantor English First Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Sabtu 4 Mei 2019.

Ia menjelaskan, English Learning through Artistic Expression adalah program yang diluncurkan lembaganya untuk menyambut masa liburan sekolah. Program ini dirancang selama dua minggu pada masa libur sekolah, di mana kelas aktif belajar dilakukan setiap hari mulai Senin hingga Jumat.

"Program ini mengkhususkan belajar Bahasa Inggris selama libur sekolah berlangsung.

Ada dua kelas yang dibuka. Pertama yakni kelas story tellers yang dikhususkan untuk anak usia 3 hingga 7 tahun. "Fokus ekspresi seninya berupa mendongeng dan menyanyi. Jadi kami memfokuskan siswa belajar cara mengucapkan kata, belajar produksi cerita," papar dia.

Program kedua yakni on stage yang dibuka untuk anak usia 8 hingga 14 tahun. Di kelas ini, belajar Bahasa Inggris dititikberatkan pada permainan peran atau pertunjukkan. Untuk mendukung program tersebut, English First menghadirkan aktris Happy Salma yang langsung ikut berpartisipasi pada pembelajaran seni peran pertunjukan bersama siswa.

 

 


Terkendala Bahasa Inggris

Peluncuran program English First Holiday Academy dengan tema English Learning through Artistic Expression (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Happy menilai seni peran bukan hanya melulu menjadi aktor. "Tidak. Seni peran itu bentuk bagian ekpresi, olah rasa dan olah jiwa. Saya sendiri punya kelas akting. Ada beberapa aktor yang akan ikut film belajar dulu di kelas saya. Tapi banyak profesi lain yang bergabung untuk kepercayaan diri, mengolah rasa. Ini dunia mengenal diri sendiri. Dari akting kita tahu karakter kita," ujarnya.

Ia menilai ada keserasian program antara lakonnya selama ini dengan perkembangan pembelajaran Bahasa Inggris. "Bahasa Inggris itu penting sekali di dunia belakangan ini. Saya pernah diminta menjadi juri salah satu casting. Banyak yang diskualifikasi karena syaratnya Bahasa Inggris."

Banyak talenta di Indonesia salah satu kendalanya Bahasa Inggris. Film dan pertunjujan saya sekarang juga dibawa ke luar negeri. Itu kerasa banget pentingnya Bahasa Inggris," tutur dia.

Di sisi lain, Regional Director English First Indonesia, Elisabeth Maria menjelaskan lembaganya mulai hadir di Bali pada tahun 2000 silam. Saat ini lembaga yang fokus pada pelajaran Bahasa Inggris itu telah memiliki 73 center di 55 negara.

"Kami memiliki 550 kantor di seluruh dunia dan sudah hadir di Indonesia sejak 33 lalu. Di Bali ini merupakan center di Indonesia paling besar dengan jumlah siswa dan pengajar terbanyak," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya