Liputan6.com, Jakarta - Ketua KPU Arief Budiman menyatakan, rapat pleno rekapitulasi suara belum optimal merampungkan proses penghitungan. Saat ini masih ada ratusan berkas rekapitulasi dengan target 22 Mei 2019. Sebagai solusinya, Arief meminta penghitungan dilakukan di dua ruangan sekaligus.
"Kami sudah bahas dan kami bicara dengan kawan-kawan, bahwa kami ingin usulkan rapat panel pembahasan rekapitulasi dilakukan di dua ruangan," ujar Arief di Kantor KPU RI, Minggu (5/5/2019).
Advertisement
Arief menyebut teknisnya adalah ada rapat pleno di aula utama dan rapat pleno lainnya di tenda halaman KPU. Saat ini, pihaknya baru merampungkan 11 berkas rekapitulasi Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN).
Sementara total ada 130 berkas rekap PPLN yang menunggu untuk dirampungkan. Arief menyebut butuh 13 sampai 14 hari untuk menyelesaikan berkas rekap jika hanya ada satu rapat.
Belum lagi apabila pada 19 Mei mendatang, seluruh berkas rekap luar negeri baru rampung, dan hanya tersisa tiga hari untuk penentuan hasil pemilu 2019 secara keseluruhan. Padahal, KPU masih harus mengerjakan berkas rekap pemilu dalam negeri yang jumlahnya mencapai 114 berkas, dengan rincian 80 berkas rekap legislatif dan 30 berkas pemilihan presiden.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rekap Suara DPD
"KPU juga akan menetapkan (pemilu) DPD dari 34 Provinsi, jadi jumlahnya juga cukup banyak," ujar Arief.
Arief menegaskan skema dua rapat pleno mendesak dilakukan. Arief meminta agar ada pembahasan agar pihak BPN, TKN, Bawaslu membagi peserta menjadi dua.
"Tapi itu akan kita mulai besok, kalau hari ini ribet mengatur perelengkapan teknisnya," tandas Arief.
Advertisement