Liputan6.com, Jakarta - Sepekan sudah Kapal Republik Indonesia (KRI) Tjiptadi-381 ditabrak Kapal Coast Guard Vietnam. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, mengatakan akan bertemu dengan Menhan Vietnam.
Dia menegaskan, akhir bulan nanti, akan ada pertemuan dengan menteri-menteri pertahanan se-ASEAN. Pada momen itulah, dia akan mengajak bicara Menhan Vietnam.
Advertisement
"Akhir bulan ini saya akan ada pertemuan dengan menteri-menteri pertahanan se ASEAN. Nanti kita ketemu dengan Menhan Vietnam," ucap Ryamizard di Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Dia menuturkan, masalah ini akan diselesaikan dengan baik. Pasalnya, Indonesia dan Vietnam saling bersahabat.
"Akhir bulan ini, kita selesaikan baik-baik. Kita bersahabat, jangan bermusuhan," pungkas Ryamizard.
Sebelumnya, insiden ini terjadi setelah KRI Tjiptadi-381 menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang diduga mencuri ikan di Laut Natuna Utara. Insiden itu terjadi pukul 14.45 WIB, Sabtu 27 April 2019.
12 ABK Kapal Vietnam sudah diamankan dan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya.
Meskipun, pihak Vietnam mengklaim wilayah tersebut merupakan perairannya. Namun, berdasarkan lokasi penangkapan, kejadian berada di Perairan Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apresiasi TNI
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyesalkan aksi Kapal Coast Guard Vietnam yang menabrak KRI Tjiptadi-381 di Laut Natuna Utara. Ryamizard juga mengapresiasi sikap TNI AL yang menahan diri sehingga tidak terprovokasi sikap ABK Vietnam.
"Kalau dari kita Kemenhan, tindakan TNI AL sudah benar," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/4).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini menegaskan, lokasi kejadian penabrakan kapal tersebut masuk dalam wilayah NKRI. Ini sekaligus membantah klaim Vietnam bahwa kawasan tersebut merupakan perairannya.
"Itu wilayah ZEE kita. Tinggal lihat GPS, kan sekarang sudah modern, semua orang tahu. Enggak bisa ngaku-ngaku itu," ujarnya.
Advertisement