Ketua DPR Imbau Semua Kekuatan Politik Jaga Suasana Saat Ramadan

Ramadan, kata Bambang, bisa dijadikan momentum pemulihan hubungan baik antarkomunitas yang selama ini berseberangan karena beda sentimen politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2019, 10:17 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang saat menghadiri Refleksi Akhir Tahun dan Tahun Politik 2019 di Nusantara III, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (18/12). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta kedua kubu di Pilpres 2019 menjaga suasana politik di bulan suci Ramadan. Hal ini agar masyarakat bisa lebih khusyuk dalam menjalani ibadah puasa.

"Pada periode bulan suci ini, semua kekuatan politik patut peduli dan menghormati masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Agar masyarakat fokus dan khusyuk, ruang publik hendaknya bersih dari segala sesuatu yang berpotensi mengganggu atau merusak kesakralan bulan suci Ramadan," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/5/2019).

Menurut dia, selama ini masyarakat sering kali terbawa emosi karena narasi negatif dari kedua kubu capres-cawapres pasca pencoblosan 17 April lalu. Karena itu, dia meminta kedua kubu menjaga sikap dan menghindari ucapan-ucapan yang provokatif.

"Namun, tak sedikit juga yang terpancing emosinya. Perilaku emosional yang dipertontonkan kendati hanya dengan pernyataan yang provokatif tak pelak membuat beberapa kalangan cemas atau khawatir," ucap pria yang kerap disapa Bamsoet ini.

Dia mengatakan, di kalangan masyarakat akar rumput pun, sempat ada isu people power yang diwacanakan kalangan tertentu.

"Perbincangan tentang hal-hal seperti ini bermunculan karena perang pernyataan atau saling tuduh tentang kecurangan Pemilu tak pernah reda," kata Bambang.

 


Pulihkan Hubungan

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bersama keluarga saat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (17/4). (Liputan6.com/Pool/Humas DPR)

Bambang mengatakan, pemulihan hubungan baik antar kedua kubu juga bisa dimulai dengan kesadaran bersama untuk berhenti menyemburkan ujaran kebencian, berhenti saling tuduh, berhenti saling ancam, dan tidak lagi membuat pernyataan provokatif.

Ramadan, kata Bambang, bisa dijadikan momentum pemulihan hubungan baik antarkomunitas yang selama ini berseberangan karena beda sentimen politik.

"Karena itu, bulan suci Ramadan patut untuk dijadikan momentum bagi semua kekuatan politik untuk menahan diri, dan membantu masyarakat di berbagai daerah mewujudkan pemulihan hubungan baik antarkomunitas," ucap Bambang.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya