Saham Indosat Merosot Usai Dirut Chris Kanter Mengundurkan Diri

Saham PT Indosat Tbk (ISAT) lanjutkan koreksi pada perdagangan saham awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2019, 10:35 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indosat Tbk (ISAT) lanjutkan koreksi pada perdagangan saham awal pekan ini. Penurunan harga saham Indosat terjadi usai direktur utama PT Indosat Tbk Chris Kanter yang tiba-tiba mengundurkan diri dan digantikan oleh Ahmad Abdulaziz Al Neama.

Berdasarkan data RTI, Senin (6/5/2019), pukuk 10.16 waktu JATS, saham PT Indosat Tbk merosot 3,27 persen atau Rp 80 ke posisi Rp 2.370 per saham.

Saham PT Indosat Tbk dibuka stagnan di posisi Rp 2.450 per saham pada awal perdagangan. Saham PT Indosat Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 2.450 per saham dan terendah Rp 2.320 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 362 kali dengan volume perdagangan 12.370 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3 miliar.

Penurunan saham PT Indosat Tbk ini juga terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. IHSG melemah 68,86 poin atau 1,09 persen ke posisi 6.250,59.

Pada Jumat pekan lalu saham PT Indosat Tbk merosot 2,39 persen ke posisi Rp 2.450 per saham. Saham Indosat sempat berada di level tertinggi Rp 2.520 per saham dan terendah Rp 2.400 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 925 kali dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar.

Analis PT OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, penurunan saham PT Indosat Tbk wajar. Ini mengingat tren sekarang dalam tren penuruunan ditambah IHSG yang juga tertekan.

Saat ditanya mengenai ada dampak dari direktur utama PT Indosat Tbk Chris Kanter yang mengundurkan diri tiba-tiba, Sukarno menilai, kemungkinan ada sentimen itu juga berdampak terhadap harga saham Indosat. "Yah bisa jadi salah satu alasan juga," ujar Sukarno saat dihubungi Liputan6.com.

Ia pun merekomendasikan sell untuk saham PT Indosat Tbk. Selain itu, pelaku pasar dapat menunggu momentuk teknikal atau sinyal beli kalau mau masuk ke saham PT Indosat Tbk. "Kalau sekarang tren turun bahaya, sebelum ada sinyal transisi kembali bullish," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


6 Bulan Menjabat, Chris Kanter Mundur dari Indosat Ooredoo

Joy Wahyudi bersama Chris Kanter, Dirut Indosat Ooredoo. Liputan6.com/Andina Librianty

Sebelumnya, baru enam bulan menjabat resmi sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo, Chris Kanter resmi mengundurkan diri.

Kabar pengunduran diri Chris resmi diumumkan operator berlambang kuning itu dalam keterangan resminya kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu, 4 Mei 2019.

"Meski singkat, Chris Kanter telah melakukan tugas yang luar biasa membawa pertumbuhan yang positif terhadap perusahaan," tulis Komisaris Utama Indosat Ooredoo, Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed.

Chris resmi menjabat sebagai Dirut Indosat Ooredoo pada 17 Oktober 2018. Saat itu, dia menggantikan Joy Wahjudi selaku Dirut Indosat Ooredoo sebelumnya.

Selain mengucapkan terima kasih atas kontribusinya terhadap perusahaan, Komisaris Utama Indosat Ooredoo itu juga mengatakan, saat ini perusahaan sudah menunjuk pengganti Chris.

"Saya ingin menginformasikan, Ahmad Abdulaziz Al Neama akan menggantikan Chris sebagai Dirut Indosat Ooredoo secara efektif pada 2 Mei 2019."

Lebih lanjut, sebelum menjabat jadi Dirut Indosat Ooredoo, Chris Kanter sebelumnya merupakan Komisaris Indosat Ooredoo sejak 2010 hingga 2018.

Ia adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di komunitas bisnis, yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia.

Chris Kanter memiliki berbagai pengalaman di industri telekomunikasi, pemerintahan dan dunia bisnis serta organisasi, di antaranya Kadin.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya