Ekonomi RI Tumbuh 5,07 Persen pada Kuartal I, IHSG Merosot 73,63 Poin

Sebagian besar sektor saham melemah sehingga menyeret laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2019, 11:37 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona merah pada perdagangan awal pekan ini.

IHSG melemah di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2019 sebesar 5,07 persen.

Berdasarkan data RTI, Senin (6/5/2019), IHSG merosot 73,63 poin atau 1,17 persen ke posisi 6.245,82. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,54 persen ke posisi 981,94. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 279 saham melemah sehingga menekan IHSG. 114 saham diam di tempat dan 84 saham menguat.

Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.263,08 dan terendah 6.207,62.

Total frekuensi perdagangan saham 189.003 kali dengan volume perdagangan saham 6,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 363,04 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.330.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,54 persen. Sektor saham industri dasar susut 2,46 persen, dan bukukan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham keuangan turun 2,05 persen dan sektor saham konstruksi melemah 1,89 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GOLD naik 20,50 persen ke posisi Rp 535 per saham, saham CSAP mendaki 16 persen ke posisi Rp 580 per saham, dan saham POLY naik 14,41 persen ke posisi Rp 127 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham KICI turun 21,14 persen ke posisi Rp 276 per saham, saham MTPS tergelincir 21,13 persen dan indeks saham HITS susut 17,50 persen ke posisi Rp 660 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 3,31 persen, indeks saham Shanghai melemah 5,19 persen, dan bukukan penurunan terbesar.

Disusul indeks saham Singapura melemah 3,57 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,85 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2019

Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen. Capaian ini naik tipie apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 5,06 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal 1 2019 tumbuh 5,07 persen, naik tipis dibanding periode sebelumnya." kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin, 6 Mei 2019.

Suhariyanto mengatakan apabila dibandingan secara year on year memang pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh. Meski tidak signifikan pertumbuhan ini dinilai cukup baik.

Seperti diketahui pada Kuartal I-2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat hanya sebesar 4,94 persen. Kemudian naik tipis pada 2017 periode yang sama sebesar 5,01 persen. Dan terakhir pada 2018 tumbuh sebesar 5,06 persen.

"Kita berharap di kuartal II-2019 akan semakin bagus karena akan konsumsi yang lebih tinggi ada Ramadhan dan Lebaran," pungkasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya