Arti Ramadan Bagi Pesepak Bola Muslim di Dunia

Umat Islam harus menahan haus, lapar, hingga hawa nafsu sejak matahari terbit hingga terbenam selama bulan Ramadan.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Mei 2019, 16:15 WIB
Puasa Ramadan (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama Ramadan jatuh pada Senin (6/5/2019). Umat Islam harus menahan haus, lapar, hingga hawa nafsu sejak matahari terbit hingga terbenam.

Bahkan, ada beberapa pemain sepak bola muslim yang tetap berpuasa, meski tim mereka menjalani intensitas tinggi dalam latihan maupun pertandingan. Tak ada satu pun di antara mereka yang mau melewati bulan Ramadan.

Omar Gaber, bek timnas Mesir yang main di Piala Dunia 2018, misalnya. Dia tetap berpuasa, meski timnas Mesir meningkatkan sesi latihan pada Piala Dunia di Rusia.

"Tentu tidak mudah saat berlatih dan bermain di kala berpuasa. Namun, saya harus melakukannya," ujar Omar Gaber, dikutip dari Yahoo Sport.

"Memang ada (pemain muslim) yang tidak puasa. Namun, bagi saya, ini hanya 30 hari dalam setahun. Di dalam agama kami, Ramadan adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri dengan Tuhan," ia melanjutkan.

 


Arti Ramadan Menurut Pogba

Gelandang timnas Prancis Paul Pogba. (AFP Photo/Franck Fife)

Sementara itu, bagi mantan bek Liverpool dan Manchester City, Kolo Toure, Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Dia juga tak mau melewatkan Ramadan setiap tahunnya.

"Anda membersihkan tubuh Anda di bulan ini. Setelah Ramadan, tubuh Anda akan merasa lebih kuat dari biasanya," ucapnya pada 2013.

Sementara itu, gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba, memaksimalkan momen Ramadan untuk melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci, tahun lalu. Pogba memang dikenal sebagai muslim yang taat.

"Hanya mereka yang sudah pernah ke sini mengerti perasaan saya. Saya berharap orang-orang yang belum datang bisa mengalami hal serupa suatu hari nanti. Tempat ini indah, sangat-sangat indah," kata Pogba.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya