Liputan6.com, Jakarta - Memasuki Ramadan 2019, Sandy Tumiwa bersedih. Pasalnya, ia tak bisa menikmati sahur dan berbuka bersama ibu, serta orang-orang terdekatnya.
Hal itu dikarenakan, Sandy Tumiwa harus menjalani hukuman atas tuduhan kepemilikan sabu seberat 0,24 gram.
Saat ini, ia tengah mendekam di penjara Polsek Menteng Jakarta Pusat, sejak 1 Maret 2019 lalu.
Baca Juga
Advertisement
Bukan hanya Sandy Tumiwa yang merasakan kepiluan ini, sang ibu, Amalia Nurshanty juga. Dia tak bisa berkumpul dengan anak kesayangannya.
"Jangan ditanya, kita pasti sedih lah," ujar Amalia Nurshanty, saat menemani Sandy Tumiwa assessment di BNNP, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).
Cerewet
Amalia Nurshanty menceritakan, saat puasa Ramadan Sandy Tumiwa adalah orang yang paling banyak permintaan. Oleh karenanya ia merasa ada sesuatu yang hilang di Ramadan saat ini.
"Biasanya sahur bareng sama dia, dan Sandy orang yang cerewet. Berasa banget enggak ada dia," kata Amalia.
Advertisement
Rindu Buka dan Sahur Bareng
Sandy Tumiwa sempat berbicara kepada ibunya, ingin berbuka puasa dan sahur bersama. Ia mau orang-orang terdekat berada di sampingnya saat menjalani ibadah puasa Ramadan.
"Dia pengin ngerasain sahur dan bukber sama mama, Vivi, dan keluarga. Yah nanti diatur waktuinya lah," tutur Amalia Nurshanty.