Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian murid maupun mahasiswa menulis esai adalah salah satu tugas yang membosankan dan menyulitkan. Esai menjadi tugas yang dipilih oleh guru atau dosen sebagai cara untuk mengukur kemampuan dan pemahaman peserta didiknya.
Menulis esai selain harus menentukan topik, perlu juga pemahaman agar isi dari esai adalah benar adanya dan menarik bagi pembaca. Tak heran jika beberapa esai memiliki banyak paragraf terkait suatu topik tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Isi dari esai haruslah relevan dan juga menarik. Hal ini karena di dalam esai yang menjelaskan suatu fenomena kemudian berisi opini penulis. Penjelasan fenomena tersebut tak cukup hanya dijelaskan satu ataupun dua paragraf saja. Bahkan banyak esai para ahli akademik yang memiliki puluhan lembar.
Namun hal itu sepertinya tak berlaku bagi murid satu ini. Dilansir dari Boredpanda oleh Liputan6.com, Senin (6/5/2019) seorang murid mendapatkan tugas menulis esai dengan hanya menuliskan satu kalimat yang kemudian mendapatkan nilai sempurna dari profesornya.
Mendapatkan Nilai A Hanya dengan Tulis Satu Kalimat
Seorang profesor memberikan tugas mereview sebuah film untuk murid-muridnya. Salah satu murid yang mendapatkan tugas tersebut adalah Allison Garret. Profesor tersebut bermaksud untuk menguji kreativitas para anak didiknya.
Allison Garrett pun mengerjakan essai review sebuah film tersebut. Namun hal tak terduga terjadi setelah ia mengumpulkan esainya dan mendapatkan nilai sempurna yaitu A, padahal ia hanya menulis satu kalimat di dalam lembaran esai miliknya.
Awalnya, ia memutuskan untuk mereview film ‘Fight Club’. Dengan jelas, profesornya membuat 5 aturan untuk tugas essainya. Seperti panjang esai haruslah 500 kata. Namun ia hanya menulis 1 kalimat saja.
Allison memilih film ‘Fight Club’ bukanlah tanpa alasan. Diketahui bahwa di dalam film terdapat kalimat bahwa aturan klub pertarungan (fight club) adalah tidak berbicara tentang klub pertarungan. Maka itulah yang Allison tulis di dalam lembaran essainya. Hanya menuliskan kalimat,
“Fight Club,
Aturan klub pertarungan yang pertama adalah: Anda tidak berbicara tentang klub pertarungan.
Itu dia. Itulah essainya.”
Advertisement
Profesornya Memberikan Nilai A
Setelah mengunggah esai tersebut. Profesornya pun memberikan nilai sempurna padanya alias nilai A.
Hal tersebut karena profesornya melihat pendekatan pada tugas itu dengan cara yang tidak biasa. Allison dianggap sangat cocok dalam mengulas isi film yang ia review.
Allison membagikan ceritanya melalui akun media sosial Twitternya. Dari postingannya tersebut ia menjadi viral dengan mendapatkan 153 ribu likes dan 29 ribu kali retweets. Tak hanya itu, kolom komentarnya pun penuh dengan balasan para netizen.
“Kau adalah seorang legend,” tulis @KyaraKing.
“Aturan kedua tentang Fight Club “KAU! TIDAK! BERBICARA TENTANG! FIGHT CLUB!” komentar @reeceraps.
“Ini adalah hal sederhana yang luar biasa dan untuk profesormu yang telah melakukan hal yang benar.” timpal @MarcusMaru09.