Peserta Famtrip Asal Maroko Terbius Keindahan Sumbar

Mereka mengunjungi sejumlah spot menarik di Padang.

oleh stella maris diperbarui 06 Mei 2019, 15:32 WIB
Menpar Arief Yahya

Liputan6.com, Jakarta Bekerjasama dengan KBRI Rabat, Kementerian Pariwisata menggelar Familiarization Trip (Famtrip) ke Padang dan Bukittinggi, Sumatera Barat pada 26-29 April 2019. Famtrip diikuti delapan orang dari travel agency (TA), airline, pendamping dari KBRI Rabat, serta awak media.

Adapun peserta Famtrip yakni Salaheddine Bennani – Vacancia (TA), Hamza Drissi – Majestic Tours of Morocco (TA), Hind Adil – Terratour (TA), Samya Rammach – Satguru L'atelier du Voyage (TA), Laila Anouzla – Assaharaa al Maghribia (Newspaper), Othmane Eddich – Oman Air Casablanca (Airline), Nadia El Lahmar – MAP – perwakilan kantor berita resmi Maroko di Jakarta (Newspaper), dan Fauzan Adim – KBRI Rabat.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, Famtrip ke Sumatera Barat diharapkan dapat memberi opsi destinasi pilihan baru bagi wisman asal Timur Tengah, termasuk dari Maroko yang selama ini lebih mengenal Jakarta, Puncak, Bandung dan Bali.

Peserta Famtrip tiba di Bandara Internasional Minangkabau sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (26/4). Kedatangan peserta disambut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sumatera Barat, Oni Yulfian.

"Pada kesempatan itu, ditampilkan sejumlah penari daerah setempat sebagai 'ucapan' selamat datang kepada peserta. Setelah itu, mereka langsung menuju Hotel Mercure Padang untuk beristirahat," ujarnya, Selasa (30/4).

Hari berikutnya, peserta mulai mengunjungi spot-spot wisata yang terkenal di Kota Padang. Para peserta diajak melihat daerah Kota Tua Padang sekaligus melihat keunikan Jembatan Siti Nurbaya.

Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional III Kemenpar Sigit Wicaksono menambahkan, hujan deras yang mengguyur pagi itu tidak mengurangi antusiasme para peserta untuk menikmati Kota Padang.

Sebelum kembali ke hotel untuk istirahat siang, para peserta melakukan kunjungan singkat ke Museum Adityawarman dan Masjid Raya Sumatera Barat yang terkenal sangat unik arsitekturnya.

"Sore harinya, peserta ikut mengunjungi Pantai Air Manis dimana tempat wisata tersebut terkenal dengan batu Malin Kundang dan kemudian mengunjungi Monumen Padang IORA. Malam harinya, para peserta menikmati makan malam dengan menu seafood di restoran seafood pinggir pantai," ungkapnya.

Keesokan paginya, peserta mulai berangkat menuju Bukittinggi. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 2,5 jam.

Dalam perjalanan, peserta diajak mampir ke Air Terjun Lembah Anai menikmati keindahan alam dan berbelanja souvenir. Perjalanan dilanjutkan menuju Desa Pandai Sikek untuk berbelanja songket dan melihat replika pembuatan songket sambil menikmati pemandangan Gunung Marapi.

Setelah itu, sampailah para peserta di Taman Panorama Ngarai Sianok di Bukittinggi yang juga disambut oleh perwakilan Dinas Pariwisata setempat. Lalu dilanjut dengan mengunjungi Lobang Jepang.

Perjalanan di Bukittinggi ditutup dengan mengunjungi ikon wisata utama Kota Bukittinggi yaitu Jam Gadang. Karena waktu yang singkat, peserta harus sudah kembali ke Padang untuk menghadiri networking dinner dengan Dispar dan DPD ASITA Sumatera Barat.

"Famtrip bersama TA/TO dan media asal Maroko ini diharapkan dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia bagi masyarakat Maroko dan mendongkrak jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Ini juga dapat meningkatkan citra pariwisata bagi wisman asal Maroko dan masyarakat Timur Tengah pada umumnya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Sembari menikmati makan malam, para peserta kemudian beramah tamah dan berdiskusi dengan TA/TO lokal untuk membahas kerjasama lebih jauh. Menpar Arief berharap peserta dapat kembali mengunjungi Indonesia dan menjual paket-paket wisata Indonesia selain Bali.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya