Mengintip Budaya Ramadan di Kanada

Kanada memiliki budaya kebaikan yang unik selama bulan puasa.

oleh Siti Khotimah diperbarui 07 Mei 2019, 07:20 WIB
Ilustrasi bendera Kanada (AFP/Geoff Robins)

Liputan6.com, Ottawa - Ramadan dirayakan dengan berbagai cara berbeda di dunia. Jika di Indonesia, orang-orang terbiasa bersedekah untuk hidangan berbuka, maka Kanada juga memiliki budaya kebaikan tersendiri selama bulan puasa ini.

Selama bulan puasa, sebuah komunitas muslim di Masjid Umma, Halifax Kanada bersolidaritas satu sama lain. Mereka akan mengantar dan menjemput dengan suka rela, siapa saja yang salat tarawih dan ibadah subuh berjamaah di masjid.

"Kami terbiasa selesai salat (tarawih) sekitar pukul 11 malam ... Kadang mereka (jemaat) tidak bisa mendapatkan bus di waktu itu," kata sang imam masjid Abdallah Yousri, mengutip laman The Chronicle Herald pada Selasa (7/5/2019).

Begitu pula untuk salat subuh selama Ramadan, menurut Yousri belum ada kendaraan umum yang beroperasi. Mengingat, ibadah itu telah dimulai pukul 5 pagi.

Para relawan akan menggunakan mobil-mobil mereka untuk menjemput dan mengantarkan kembali jemaat lain yang membutuhkan. Para sukarelawan itu harus mendaftar dengan formulir daring untuk dapat memberikan jasanya.

Koordinator kegiatan akan memilihkan sukarelawan dengan jemaat yang memiliki tempat tinggal dekat.

Hingga saat ini terdapat 20 orang yang telah mendaftarkan diri sebagai relawan tersebut.

"Kami telah membagikan tautan pendaftaran melalui Facebook, sehingga orang-orang dapat melihatnya," kata Farhat, sang koordinator.

Inisiasi ini telah menguntungkan banyak jemaat yang membutuhkan selama Ramadan. Mengingat setiap harinya terdapat 400 orang yang berjamaah di masjid tersebut.

Sementara itu, parkir bukan menjadi masalah. Menurut imam, masjid itu berbagi halaman parkir dengan dua gedung lain di dekatnya.

"Area parkir itu sepenuhnya dapat kita gunakan saat malam," kata Yousri, meyakinkan bahwa kedua gedung di dekat masjid sudah tidak beroperasi di waktu itu.


Apa Kata Relawan?

Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Salah satu relawan adalah Abdellah Said yang dikenal di kalangan pengunjung masjid sebagai Abu-Nael. Dia menjemput beberapa tetangganya di Beechville untuk membawa mereka ke Masjid Umma di Jalan Chebucto di pusat Halifax.

Masjid Umma telah dibuka pada tahun 2011 lalu. Masjid ini dapat menampung hingga seribu jamaah.

Meskipun dapat menampung hingga 1.000 jamaah, sayangnya saat salat subuh sangat sedikit orang yang datang. Hal itu disebabkan oleh sulitnya mencapai masjid dengan kendaraan umum.

"Carpooling (budaya mengantar jemput jemaah dengan mobil) sangat umum di sini," kata Abu-Nael. "Kami tidak memiliki banyak jemaat dalam salat subuh."

"Jika kendalanya karena transportasi, maka ada carpooling. Sehingga orang yang berniat salat subuh dapat datang ke masjid," lanjutnya.

Relawan lain bernama Said. Menurutnya, dengan membantu orang lain menuju masjid akan membuat lebih banyak orang dapat berdoa di bulan puasa yang penuh berkah.

"Kami akan mendapatkan ganjaran lebih untuk (carpooling) itu," kata Said.


Juga Berbuka Puasa Bersama

Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Masjid Umma juga terbiasa mengadakan buka puasa bersama di masjid, yakni tiga kali dalam seminggu. 

"Itu adalah buka puasa gratis yang disediakan oleh masjid," katanya. "Siapa pun disambut untuk memberikan donasi untuk buka puasa," tambahnya. Sementara selama ini, sumbangan didapatkan dari para jemaat masjid.

Masjid tersebut juga memiliki sebuah ruangan khusus untuk anak-anak selama ibadah tarawih berlangsung. "Sementara orang dewasa berdoa, anak-anak akan bermain dan belajar," kata Yousri.

Untuk diketahui, berpuasa selama Ramadan di Kanada adalah salah satu dengan durasi terpanjang di dunia. Umat ​​Islam berpuasa sekitar 18 jam sehari, sementara mereka harus memenuhi tugas untuk bekerja dan tanggung jawab lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya