Liputan6.com, Jakarta Selama puasa Ramadan, kulit rentan dehidrasi. Hal ini membuat kulit rentan kering karena kurangnya asupan yang mempengaruhi lapisan kulit itu sendiri.
"Kendala menjaga hidrasi kulit pada saat Ramadan karena perubahan pola asupan makanan, biasanya tubuh bisa memperoleh asupan tanpa adanya batasan jam khusus," kata Ika Anggraini, dokter spesialis kulit dan kelamin Bamed Skin Care dalam sebuah temu media di Jakarta, ditulis Selasa (7/5/2019).
Advertisement
Ketika puasa Ramadan, tubuh tidak mendapatkan asupan dalam kurun waktu sekitar 13 jam. Padahal, tubuh tetap bermetabolisme seperti biasanya, serta melakukan eksresi cairan dan buang air kecil. Apabila asupan cairan kurang saat sahur atau buka puasa, tubuh bisa mengalami masalah.
"Terlebih lagi apabila terdapat penyakit penyerta, contohnya diare, demam tinggi, ataupun diabetes melitus. Hal itu akan memperparah masalah dehidrasi kulit ketika Ramadan," kata Ika menambahkan.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini:
Kulit Mudah Kering Karena Dehidrasi
Apabila kulit kering karena dehidrasi, lapisan pelindung kulit akan terganggu. Masalah ini membuat bahan iritan ataupun bakteri lebih mudah masuk lewat kulit.
Sehingga, saat menjalani puasa Ramadan, cukupi kebutuhan cairan Anda saat sahur maupun buka puasa. Yang paling mudah tentu saja dengan tetap mengonsumsi minimal dua liter air putih atau 8 gelas per harinya.
Selain itu, konsumsi juga makanan berkuah, sayur-sayuran, hingga buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan jeruk. Ini bisa menambahk asupan cairan pada tubuh selain dari konsumsi air minum.
"Disarankan untuk mengurangi konsumsi kafein karena kafein merupakan diuretik yang akan meningkatkan risiko kehilangan cairan dari tubuh," Ika menambahkan.
Advertisement
Puasa Bikin Kulit Lebih Cerah
Nutrisi yang tercukupi dengan baik juga membuat kulit terlihat lebih cerah meskipun sedang berpuasa.
"Jadi kalau kita sahur, minum air putih, konsumsi kalori yang mengandung lemak, lipid-nya bisa dipecah lipid barrier. Itu yang bisa membuat kulit lebih cerah," kata Ika.
Apabila seseorang berpuasa namun tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari makanan dengan pemanis buatan, racun yang masuk juga akan lebih sedikit.
"Oleh karena itu kalau makannya benar, asupan nutrisinya cukup, serta tidak terlalu banyak aktivitas di luar, itu bisa membuat kulit lebih cerah dan bersinar," ujar Ika kepada Health Liputan6.com.
Jangan Lupa Mandi
Hindari juga paparan sinar matahari yang berlebihan. Suhu lingkungan yang panas bisa meningkatkan eksreksi keringat dari tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
Apabila Anda ingin berolahraga, lakukan setelah berbuka puasa. Hal ini karena kebutuhan dan eksresi cairan akan meningkat saat berolahraga.
"Tentu saja akan lebih baik lagi jika dilakukan setelah menjalankan ibadah salat tarawih, agar lebih lengkap ibadahnya," kata Ika.
Jangan lupakan juga kebiasaan yang merawat kulit seperti mandi dua kali sehari. Gunakan juga sabun berpelembab, serta pelembab kulit secara rutin agar mempertahankan kelembaban kulit.
Advertisement