Meski Diancam Donald Trump, China Tetap Sambangi AS

Masih akan tetap ada beberapa hambatan yang muncul jelang perundingan kali ini.

oleh Tommy K. RonyAyu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 07 Mei 2019, 11:45 WIB
Perang Dagang AS vs China

Liputan6.com, Beijing - Setelah berhembus kabar jika China akan batal untuk menghadiri pertemuan lebih lanjutnya dengan AS, namun ternyata hal ini tidak benar.

Dilansir dari laman CNBC, Vice-Premier China, Liu He diperkirakan akan tetap hadir dengan delegasinya di Amerika Serikat pada Jumat ini. Pertemuan kali ini berpotensi akan menghasilkan kesepakatan yang positif walau pada Minggu lalu, Trump mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China.

Perwakilan Dagang AS, Robert Lightizer mengatakan, kenaikan tarif ini akan mulai berlaku pada Jumat pukul 12:01 waktu setempat. Namun AS masih mempertimbangkan hal ini dengan Menteri Keuangannya Steven Mnuchin.

Kehadiran Liu di AS membawa harapan bagi para pelaku pasar, sebab jika ia tidak hadir maka itu artinya sama saja China dan para pelaku pasarnya menerima ketetapan AS begitu saja. Namun ternyata, masih akan tetap saja ada beberapa hambatan yang muncul jelang perundingan kali ini.

"Semua orang di China dan luar negeri sangat khawatir tentang pembicaraan selanjutnya, dan kami juga mempelajari tentang perubahan-perubahan relevan. Delegasi China sedang bersiap berangkat ke AS untuk beragam negosiasi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dikutip South China Morning Post.

Senin kemarin, pejabat AS menuduh China telah mengingkari beberapa komitmen yang dibuat dari negoisasinya. Lighthizer menggambarkan peristiwa ini sebagai terkikisnya komitmen pihak China.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Delegasi China akan Datang ke AS Kamis dan Jumat

Perang Dagang AS - China

Menurut Lighthizer, delegasi China akan datang ke Washington pada Kamis dan Jumat ini. Perundingan ini akan tetap berlanjut dan kedua belah pihak tidak akan menghentikan negoisasi untuk menyelesaikan perang dagang yang terjadi meskipun Trump mengancam akan menaikkan bea impor AS pada Minggu lalu.

Sementara itu, pejabat AS mengatakan mereka telah melihat perubahan nada dalam pembicaraan selama akhir pekan lalu di Beijing. Mnuchin mengatakan China ingin kembali pada komitmen tertentu yang berpotensi mengubah kesepakatan dagang secara signifikan.

Lighthizer dan Mnuchin tidak berkomentar mengenai ancaman Trump untuk mengenakan bea impor baru terhadap produk China senilai USD 325 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya