Liputan6.com, Canberra - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjadi target lempar telur oleh perempuan asing dalam sebuah acara kampanye yang berlangsung Selasa, 7 Mei 2019. Momen itu diabadikan oleh seorang jurnalis dan telah ditayangkan di televisi setempat.
Tak lama jadi target lempar telur, Morrison menyeka bagian kepalanya dan membantu perempuan tua yang terdorong dalam insiden itu.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip The Straits Times pada Selasa (7/5/2019), pelaku lempar telur diketahui seorang perempuan muda yang memprotes kondisi pengungsi. Kepada media, perempuan yang mengenakan pakaian santai itu menyinggung perlakuan Negeri Kanguru di Pulau Manus dan Papua Nugini. Ia juga mengatakan melakukan lempar telur atas kehendak dirinya sendiri.
Sementara itu, sang perdana menteri terlihat marah.
"Kami menentang premanisme baik yang dilakukan oleh aktivis yang tidak memiliki rasa hormat kepada orang lain, atau militan serikat pekerja yang berdiri untuk bisnis kecil dan para karyawan di tempat kerja," kata Morrison melalui Twitter.
Kejadian ini terjadi saat kunjungan yang dilakukan oleh sang perdana menteri ke Kota Albury, New South Wales, Australia.
Untuk diketahui, kejadian lempar telur yang menargetkan politikus telah terjadi beberapa kali.
Eggboy yang Dianggap Pahlawan
Insiden melempar telur kepada pejabat pernah terjadi pada Februari lalu, menyusul serangan teror di dua masjid Kota Cristchurch, Selandia Baru.
Will Connolly seorang remaja laki-laki di Australia melakukan hal itu terhadap senator Fraser Anning, setelah sang anggota dewan mengatakan insiden teror masjid disebabkan oleh migrasi muslim ke Selandia Baru. Tindakannya menuai pujian global, dianggap heroik. Ia disebut merepresentasikan sikap anti-fasisme dan rasisme.
Remaja berusia 17 tahun itu terekam kamera memecahkan telur di kepala Anning ketika ia sedang berbicara kepada media pada pertemuan politik di tenggara Melbourne, Victoria. Connolly kemudian dipukul oleh anggota parlemen asal Queensland itu dan ditahan oleh para pendukungnya.
Sejak cuplikan gambar insiden itu menyebar ke seluruh dunia, sejumlah pengagum remaja asal Melbourne di media sosial telah menawarinya mobil Ferrari dan liburan bintang lima di Turki.
Dalam sebuah wawancara dalam program The Project di Channel 10, remaja yang beken dengan panggilan 'Egg Boy' itu mengatakan ia menghadiri pertemuan Senator Anning "untuk melihat apakah ia dapat mengubah pikiran saya".
Advertisement
Juga Terjadi di Inggris
Tragedi lempar telur juga pernah terjadi di Inggris pada Maret 2019. Saat itu, seorang pria yang mendukung keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) melempar telur ke pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn.
Berbeda dengan remaja Australia Willy Connolly (Egg Boy) yang dianggap pahlawan pasca-melancarkan aksinya, John Murphy (31), pelaku lempar telur kali ini harus masuk bui selama 28 hari. Ia dinyatakan bersalah per Senin, 25 Maret 2019, dengan dakwaan melakukan penyerangan dalam protes pro-Brexit.
Pihak pengadilan Westminster Magistrates yang dipimpin oleh Hakim Agung Emma Arbuthnot, mengatakan bahwa ia telah memperhitungkan "iklim saat ini" untuk memenjarakan pelaku, menyebutnya sebagai serangan terhadap proses demokrasi, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
Corbyn menjadi target lempar telur pada 3 Maret 2019 lalu. Saat itu, ia tengah mengunjungi Masjid Finsbury Park yang terletak di Islington, bagian utara London, Inggris.
Ia tidak terluka dalam insiden tersebut, namun mengatakan sangat terkejut dengan serangan, sebagaimana dibacakan dalam pernyataan pengadilan.
Dalam sebuah kesempatan, Corbyn khawatir bahwa tindakan semacam itu akan mendorong pertikaian antara anggota dewan terpilih dan konstituennya.
"Saya merasa serangan semacam ini mendorong pertikaian antara perwakilan terpilih dan mereka yang memilihnya. Kami sekarang tengah meninjau dan meningkatkan perlindungan keamanan saya," tutur sang pemimpin oposisi Inggris.
Adapun masjid yang dikunjungi Corbyn memang pernah menjadi target serangan di masa lalu. Pada 2017, seorang melancarkan teror ke Masjid Finsbury Park, dengan motif anti Muslim, menewaskan satu orang dengan beberapa lainnya luka-luka. Darren Osborne, pelaku, dijatuhi hukuman seumur hidup akibat tindakannya.