3 Penyerang Sayap Kiri yang Dibutuhkan Barcelona

Barcelona butuh penyerang sayap kiri baru setelah performa Philippe Coutinho turun naik sepanjang musim ini.

oleh Ario Yosia diperbarui 07 Mei 2019, 20:00 WIB
Gelandang Barcelona, Philippe Coutinho, melakukan selebrasi usai membobol gawang Manchester United pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (16/4). Barcelona menang 3-0 atas Manchester United. (AP/Joan Monfort)

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona tinggal selangkah lagi lolos ke final Liga Champions setelah menang 3-0 atas Liverpool pada leg pertama di Camp Nou. Namun, pelatih Ernesto Valverde masih punya banyak pekerjaan untuk leg kedua semifinal jika tidak ingin tersingkir.

Sebagian besar pemain Barcelona tampil meyakinkan melawan Liverpool. Mereka mengemas clean sheet dan mencetak 3 gol. Sayangnya, sayap kiri sang juara La Liga menjadi posisi terlemah di tim asuhan Valverde.

Philippe Coutinho mungkin menunjukkan beberapa momen brilian dalam pertandingan tersebut. Namun, dia gagal membuat dampak yang besar sehingga pada akhirnya menjadi pemain terburuk di antara penghuni starting XI Barcelona.

Coutinho dicemooh oleh para penggemar dan digantikan pada awal babak kedua oleh Nelson Semedo. Semedo justru mampu memberi dampak yang lebih positif bagi The Catalans.

Ousmane Dembele baru masuk pada akhir pertandingan dan juga kesulitan untuk mendapatkan waktu bermain yang konsisten di Barcelona. Pemain Prancis itu belum tampil selama 90 menit penuh dalam 10 pertandingan terakhirnya untuk klub.


Hirving Lozano

Pemain PSV Eindhoven, Hirving Lozano, melakukan selebrasi usai membobol gawang Inter Milan pada laga Liga Champions di Stadion San Siro, Italia, Selasa (11/12). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AP/Daniel Dal Zennaro)

Ajax sepertinya akan punya keuntungan besar dalam perburuan gelar Eredivisie setelah PSV kehilangan Lozano selama sisa musim ini. Bintang Meksiko itu sangat fenomenal bagi juara bertahan Belanda itu sejak ia bergabung dari Pachuca pada 2017 dan juga dikaitkan dengan Barcelona.

Pemain Meksiko itu akan memberikan dampak yang signifikan bagi Lionel Messi dan Luis Suarez di lini depan. Dia mahir bermain di kedua sisi sayap dan sangat kuat dengan kedua kakinya meskipun biasanya dimainkan di sisi kiri.

Dia sudah mencetak 17 gol dan membuat 8 assist di Eredivisie sejauh ini. Dia juga sudah membuktikan dirinya di level internasional karena dia adalah pemain yang menonjol di Piala Dunia dan Liga Champions meskipun tersingkir di awal kompetisi. Dia sepertinya menjadi versi Dembele yang jauh lebih murah dan bisa menjadi pembelian yang murah untuk tim Catalan.


Lorenzo Insigne

Gelandang Napoli, Lorenzo Insigne berusaha mengontrol bola dari kawalan bek Arsenal, Laurent Koscielny selama pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Europa di stadion San Paolo di Naples, Italia (18/4). Arsenal menang agregat 3-0 atas Napoli dan lolos ke semifinal. (AP Photo/Luca Bruno)

Masa depan bintang Italia itu di Napoli baru-baru ini menjadi pembicaraan karena ia sudah mengadakan pertemuan antara Mino Raiola dan saudaranya Enzo untuk membahas situasi sang pemain. Dia dikabarkan memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Carlo Ancelotti setelah Napoli tersingkir dari Liga Eropa.

Pemain berusia 27 tahun itu tidak pernah meninggalkan klub dalam sepanjang karirnya. Namun, dia mungkin akan segera mengakhiri hubungannya dengan Napoli karena situasinya tersebut. Insigne sudah dikenal sebagai salah satu pemain sayap terbaik di Serie A dan menjadi pemain reguler bagi Napoli di beberapa musim terakhir.

Insigne cocok dengan filosofi Sarri-ball dari Maurizio Sarri di Napoli sebelumnya. Karenanya, dia tidak akan punya masalah untuk beradaptasi dengan gaya ofensif Blaugrana. Posisi kesukaannya adalah sayap kiri tetapi dia adalah pemain serba bisa yang bisa bermain di beberapa posisi menyerang.


Leroy Sane

Gelandang Manchester City, Leroy Sane, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Liverpool pada laga Premier League di Stadion Etihad, Manchester, Kamis (4/1). City menang 2-1 atas Liverpool. (AFP/Oli Scarff)

Pep Guardiola sepertinya kurang memaksimalkan bintang muda Jerman itu di Manchester City pada musim ini. Mantan pemain Schalke itu belum pernah bermain selama 90 menit penuh dalam 6 pertandingan terakhirnya untuk juara Inggris itu dan bahkan menjadi pemain pengganti dalam 4 pertandingan itu.

Semua orang tahu bakat Sane yang luar biasa tetapi, Pep lebih menyukai Raheem Sterling dan Bernardo Silva untuk pertandingan-pertandingan penting City. Karenanya, Barcelona bisa memanfaatkan situasi sang pemain di Inggris.

Sane sudah bekerja selama 3 tahun di bawah Pep dan berkembang pesat dibandingkan dengan waktunya di Schalke. Karenanya, dia tidak akan punya masalah dalam beradaptasi dengan gaya Barcelona dan bisa bermain di level tertinggi selama bertahun-tahun.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya