Liputan6.com, Jakarta - Lewat sebuah unggahan di akun Facebook-nya, beberapa waktu lalu, perempuan asal Singapura meminta tolong pada warganet untuk membantu menemukan saudara perempuan yang diculik sekitar 44 tahun lalu.
"Saya dan ibu saya berbicara selama tiga. Kami berbicara tentang sesuatu yang sudah terlalu lama mengendap di pikiran, yakni anaknya yang hilang," tulis Jen Vaz mengawali unggahan yang dimaksud.
Jen menjelaskan, sang ibu, Philo, menderita post-natal depression (PND) tak lama setelah melahirkan anak keempatnya, Joanna Sabrina Vaz, pada 1973. Ayah Jen yang saat itu bekerja di Indonesia membuat ibunya harus mengurus bayi baru lahir dan tiga anak lelaki seorang diri.
Baca Juga
Advertisement
Besar sebagai penganut Katolik, Philo secara rutin pergi ke Novena Church untuk berdoa meminta tolong. Di gerejalah ibu Jen bertemu dengan seorang perempuan India bernama Laksmi yang menawarkan menjaga anak Philo.
Joanna kemudian diurus Laksmi dan tinggal di Sembawang bersama anak perempuannya yang berusia 20 tahun, Philo biasanya bakal bertemu Joanna setiap minggu selama setengah hari.
"Philo coba fokus untuk memperbaiki kondisi psikisnya," jelas Jen.
Dua bulan setelah perjanjian tersebut, Laksmi tiba-tiba tak lagi membawa Joanna bertemu sang ibu. Sampai meninggal di usia 79 tahun, ayah Jen tak pernah melihat anak keempatnya yang hilang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya Pencarian Berpuluh-puluh Tahun
Pencarian akan Joanna sudah dilakukan, mulai dari kembali ke Gereja Novena selama puluhan tahun, meminta tolong pada polisi, dan menaruh iklan di surat kabar, semua dilakukan ibu dan ayah Jen.
"Ibu saya tidak pernah berniat memberikan putrinya pada orang lain. Ia hanya meminta bantuan sementara," kata perempuan yang sekarang tinggal di Sydney, Australia, tersebut.
Upaya pencarian lewat media sosial ini, berdasarkan unggahan di akun Facebook Jen, belum membuahkan hasil. Tapi, unggahan pencarian tersebut sudah di-share ribuan kali dan mendatangkan simpati dari tak sedikit warganet.
Advertisement