Liputan6.com, Jakarta Di dunia ini, banyak fakta menarik yang tidak diketahui oleh banyak orang. Hingga terkadang fakta-fakta tersebut juga dipertanyakan kebenarannya.
Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang, atau bahkan sering menjadi bahan untuk berdiskusi dan bahan untuk lelucon dari zaman dahulu. Banyak orang akan tertarik dengan pertanyaan atau fakta-fakta kuno yang mungkin sebagian tidak bisa menjelaskan.
Baca Juga
Advertisement
Contohnya saja pertanyaan tentang lebih dulu ayam atau telur, warna asli kulit zebra, dan masih banyak lagi. Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dan juga sering ditanyakan oleh orang-orang.
Namun sekarang kamu tidak perlu bingung untuk menjawabnya, karena pertanyan-pertanyaan itu sudah dipecahkan dan dijawab oleh para ilmuwan.
Para ilmuan menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan klasik ini dengan kecangnggihan teknologi dan juga ilmu pengetahuian. Sehingga jawabannya bisa di pertanggung jawabkan dan juga bisa dipercaya.
Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum beberapa pertanyaan klasik yang akhirnya terpecahkan oleh para ilmuwan dilansir dari Bright Side, Selasa (7/5/2019).
1. Yang muncul lebih dahulu, ayam atau telur?
Butuh waktu yang lama untuk para ilmuwan mengetahui dan memecahkan pertanyaan yang sebenarnya cukup simpel ini. Menurut Darwin dan ahli biologi moderen lainnya, mengungkapkan bahwa telur lebih dahulu muncul dari pada ayam. Masalahnya, spesies yang telah berkembang menjadi ayam selama ribuan tahun tidak bisa muncul begitu saja.
Seiring berjalannya waktu, burung purba berubah menjadi ayam yang saat ini diketahui. Kemudian burung purba ini berubah pada tahap embrio. Kemudian embrio tersebut berubah menjadi telur dan menetaskan ayam.
Advertisement
2. Bintik-bintik yang muncul ketika melihat cahaya terang.
Bintik-bintik yang muncul ketika melihat cahaya terang sering disebut dengan blind spot atau titik buta. Hal ini terjadi karena ketika cahaya terang menyinari mata kita, fotoreseptor retina mengalami tekanan sementara. Jadi untuk waktu yang singkat, mereka tidak dapat bereaksi terhadap hal lain.
Para ilmuwan merekomendasikan untuk menutup sebelah mata ketika memasuki ruangan yang terang dari ruangan yang gelap. Dengan cara ini kamu bisa mempersiapkan matamu dari cahaya yang cerah dan bintik hitam akan hilang dengan cepat.
3. Apakah warna kulit zebra?
Ini adalah pertanyaan yang sering dipertanyakan dan banyak diperdebatkan. Namun menurut para ilmuwan, sebenarnya zebra adalah kuda hitam dengan garis-garis putih.
Garis-garis putih ini muncul berkat proses genetik yang disebut dengan pigmentasi selektif. Warna hitam adalah pigmen dasar dan garis-garis putih muncul di mana tidak ada warna hitam.
Menurut para ilmuwan, garis-garis putih tersebut berfungsi untuk mengelabuhi predator, dan juga menarik kuda-kuda lainnya.
Advertisement
4. Mengapa kucing sering tidak menatap apa-apa?
Beberapa orang percaya bahwa jika kucing sering menatap tanpa melihat apa-apa berarti dia sedang melihat hantu. Namun faktanya, kucing melakukan hal ini karena akan bersiap-siap untuk tidur, karena kucing menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur dan bermalas-malasan.
Kemudian jika kucing menatap ke samping, ini mungkin karena ia mendengar suara atau mencium sesuatu yang tidak dapat dicium manusia. Indera kucing jauh lebih unggul dari pada manusia.
5. Bagaimana bunglon berubah warna?
Kulit bunglon memiliki sel kromatofor yang mengandung pigmen berbeda. Sel-selnya cukup besar untuk semua pigmen yang berbeda-beda dan tersebar secara merata.
Kemudian bunglon berubah warna bukan karena membaur dengan sekitarnya. Namun bunglon berubah warna karena perubahan emosi yang dia rasakan.
Advertisement
6. Mengapa kita terkadang terlihat sangat mirip dengan leluhur kita?
Gen manusia bisa dominan atau kuat, dan resesif atau lemah. Jika kita terlihat sangat mirip dengan beberapa kerabat jauh kita, itu berarti bahwa dalam generasi-generasi terakhir, gen-gen ini kalah dalam pertarungan dengan gen dominan, dan sekarang mereka menjadi dominan.
7. Mengapa waktu tampak berjalan lebih cepat ketika bertambah tua?
Menurut para ilmuwan Amerika, persepsi waktu sangat subjektif dan sepenuhnya tergantung pada kecepatan fungsi otak. Selama tahun-tahun yang lebih muda, otak menerima dan memproses informasi dengan cepat, jadi kamu mendapat kesan bahwa waktu berjalan lambat.
Tetapi ketika kamu lebih tua, otak membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses segala sesuatu di sekitarnya, sehingga tampaknya waktu berlalu.
Advertisement