Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini, usai alami koreksi tajam pada perdagangan kemarin.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (7/5/2019), IHSG menguat 40,96 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.297,31. Indeks saham LQ45 menguat 0,86 persen ke posisi 994,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 237 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 159 saham melemah dan 136 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.310,94 dan terendah 6.268,32.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 417.716 kali dengan volume perdagangan saham 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 527,37 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.280.
10 sektor saham kompak menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,70 persen dan sektor saham pertanian susut 0,15 persen.
Sektor saham industri dasar menguat 1,87 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 1,24 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 1,13 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham saham BUMI menanjak 10,17 persen ke posisi Rp 130 per saham, saham ABBA mendaki 8,76 persen ke posisi Rp 149 per saham, dan saham TRIS melonjak 21,05 persen ke posisi Rp 276 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham GIAA turun 8,1 persen ke posisi Rp 386 per saham, saham MTPS tergelincir 21,99 persen ke posisi Rp 745 per saham, dan saham JAYA merosot 10,57 persen ke posisi Rp 110 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,52 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,69 persen, indeks saham Singapura menguat 0,67 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 0,83 persen.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,88 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,51 persen dan indeks saham Thailand merosot 0,49 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada sejumlah sentimen pengaruhi IHSG baik dari internal dan eksternal.
Dari internal, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan katalis positif bagi terciptanya stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2019 sebesar 5,07 persen sebenarnya lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5,06 persen.
"Dari eksternal, China berusaha meredam ketidakpastian global akibat sentimen perang dagang Amerika Serikat-China dengan meyakinkan para pelaku investor bahwa proses negosiasi dagang antara kedua negara tersebut masih berlanjut," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IHSG Bangkit Ditopang Aksi Borong Investor Asing
Sebelumnya, usai melemah pada perdagangan saham Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bangkit dan dibuka menguat pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. Kenaikan IHSG ditopang aksi ambil borong investor asing
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa, 7 Mei 2019, IHSG menguat 15,6 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.271,96. IHSG makin menanjak 26,05 atau 0,42 persen menjadi 6.282.4 pada pembukaan pukul 09.00 WIB. Indeks saham LQ45 juga naik 0,54 persen ke posisi 991,001
Sebanyak 110 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 40 saham melemah dan 96 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.293,91 dan terendah 6.268,32.
Total frekuensi perdagangan saham 17.619 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 375,7 miliar.
Investor asing borong Rp 6,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.314.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertambangan yang melemah 0,32 persen, sektor perkebunan turun 0,24 persen dan sektor aneka industri tertekan 0,22 persen.
Sektor saham keuangan naik 1,02 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 0,95 persen dan sektor kontruksi 0,91 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham BMAS melonjak 14,79 persen ke posisi Rp 388 per saham, saham UNIT mendaki 9,71 persen menjadi Rp 226 per saham dan saham PKPK menanjak 7,95 persen ke posisi Rp 95 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham GOLD turun 13,46 persen ke posisi Rp 450 per saham, saham KICI merosot 12 persen menjadi Rp 264 per saham, dan saham IBFN susut 9,09 persen ke posisi Rp 200 per saham.
Advertisement