Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus dugaan hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet kembali digelar hari ini, Selasa (7/5/2019) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dua saksi fakta dihadirkan dalam sidang Ratna Sarumpaet hari ini. Mereka adalah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan asisten pribadi Ratna, Nur Cahaya. Selain itu, ada pula ahli bahasa Doktor Frans Asisi.
Advertisement
Sebelum sidang dimulai, Ratna sudah yakin jika Fahri yang merupakan kawannya akan membelanya.
"Iya, kalau dia (Fahri Hamzah) kan selalu buka suara tentang saya kalau di media ya. Dia orang yang konsisten bela saya," kata Ratna Sarumpaet di Rutan Polda Metro Jaya, Selasa (7/5/2019).
Sementara dalam sidang, terungkap jika Ratna pernah curhat kepada Fahri sebelum akhirnya kebohongan itu terungkap ke publik.
Berikut 4 hal yang terungkap dalam persidangan Ratna Sarumpaet dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Fahri Hamzah Sebut Buang-Buang Waktu
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menjadi saksi sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Menurut dia, sidang ini mubazir atau sia-sia.
"Sebenarnya negara tidak perlu ngabisin-ngabisin tenaga untuk begini, kan persoalan sudah selesai dia kan sudah mengaku," kata Fahri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Fahri Hamzah berpendapat, usai peristiwa mengakunya Ratna Sarumpaet dan konferensi pers meminta maaf, seharusnya kasus ini tutup buku alias selesai. Karenanya, Fahri heran mengapa kasus ini malah berlarut hingga berbulan-bulan lamanya.
"Ini sudah dua bulan lebih ya (sidangnya) bahkan sudah lama setelah beliau ditangkap, 7 bulan (kasusnya berlangsung)," kata Fahri.
Advertisement
2. Sempat Curhat
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku dicurhati Ratna Sarumpaet sesaat sebelum konferensi pers pengakuan kebohongan.
Lewat sambungan telepon, Ratna mengakui bahwa kabar dirinya dianiaya orang tak dikenal di Bandung adalah rekayasa belaka.
"Saya coba telepon dia (2 Oktober) tapi belum diangkat-angkat. Besoknya (3 Oktober) saya telepon lagi, lalu diangkat stafnya dan saya minta dihubungkan langsung dengan Ratna, dan di situ lah dia mengaku ke saya telah bohong," ujar Fahri.
Fahri menuturkan, lewat sambungan telepon itu, Ratna mengaku menyesal dan akan mengakhiri semua kebohongannya yang telah menghebohkan publik.
"Fahri saya minta maaf, saya akan konfrensi pers dan saya akan akhiri," kata Fahri menirukan perkataan Ratna.
3. Ratna Sering Marah-Marah
Staf pribadi Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan dihadirkan sebagai saksi fakta dalam sidang lanjutan kasus hoaks penganiayaan. Nur mengatakan, sebelum kasus hoaks yang bergulir pada Oktober 2018, Ratna kerap marah.
"Beliau itu sering marah-marah, jauh (berbeda) seperti saat saya masuk di awal saya bekerja awal bulan puasa 2018. Karena saat saya masuk tidak seperti itu," ujar Nur.
Selain mengungkap sikap Ratna yang temperamental, Nur mengatakan bahwa Ratna pernah berkonsultasi dengan dokter kejiwaan. Hal itu diketahui Nur dari kwitansi berobat dan obat antidepresan yang dilihatnya.
"Kakak pernah cerita seperti sudah hilang arah, seperti sudah mau mengakhiri semua (bunuh diri). Tapi saya bilang kakak ini ngomong apa? seperti tidak punya Tuhan saja," tutur Nur menirukan perkataan Ratna bila tengah dirundung beban psikologis.
Terkait kasusnya sendiri, Nur mengaku tidak tahu bila Ratna tengah membohonginya. Kepada Nur, Ratna hanya mengatakan dirinya akan pergi ke Bandung beberapa hari. Nur kaget saat Ratna kembali pulang dalam kondisi lebam di bagian wajahnya.
Advertisement
4. Konsumsi Obat Depresi
Terdakwa kasus hoaks, Ratna Sarumpaet mengakui dirinya kerap mengonsumsi obat anti-depresi. Bahkan, ia telah mengonsumsi obat penenang itu sejak 2016 lalu hingga saat ini.
"Sudah lama, sudah lama banget," ujar Ratna Sarumpaet di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Ratna menyebut dirinya pertama kali mengonsumsi obat antidepresi usai mengikuti aksi 212 pada Desember 2016 lalu. "Mungkin waktu 212, itu habis 212," katanya.
Ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu mengatakan, obat penenang itu ia konsumsi saat sedang merasa depresi. Namun ia tidak menjelaskan apa penyebab dirinya depresi.
"Ya karena depresi. (Obat) depresi itu cuma mencegah untuk tidak depresi, itu aja," kata Ratna.
Lebih lanjut mantan anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi ini menyampaikan, berat badannya naik selama meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Ratna juga mengaku tetap berpuasa meski disibukkan dengan agenda sidang lanjutan perkara hoaks yang membelitnya.
"Iya puasa. Soalnya di sini saya mulai gemuk, jadi harus puasa. Mulai gemuk, jadi masa susahnya sudah lewat, hehehe," ucap Ratna.