Dibantai Liverpool, Mourinho: Kesalahan Barcelona Seperti Pemain U-14

Mourinho mengkritik keras Barcelona karena membiarkan Origi mencetak gol dengan mudah. Pria asal Portugal tersebut bahkan mengibaratkan para pemain Barcelona seperti skuat golongan umur U-14.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Mei 2019, 10:45 WIB
Mantan pelatih Manchester United dan Real Madrid, Jose Mourinho mengkritik Barcelona. (AFP/Oli Scarff)

Liverpool - Jose Mourinho tak ragu mengkritik Barcelona yang kalah 0-4 melawan Liverpool di leg kedua semifinal Liga Champions dinihari WIB tadi. Eks pelatih MU itu menilai Barcelona membuat kesalahan mendasar dalam laga yang digelar di Anfield.

Kemenangan Jordan Henderson dkk dengan cara spesial. Sebelum pertandingan itu, Liverpool dipandang sebelah mata oleh publik lantaran kalah 0-3 pada leg pertama.

Namun, Liverpool menunjukkan semangat tak kenal menyerah dan berhasil melakukan comeback sensasional di Anfiled. The Reds memastikan lolos ke final Liga Champions dua musim beruntun. 

Gol kedua Divock Origi sekaligus gol keempat Liverpool merupakan momen yang banyak menarik perhatian publik. Gol itu tercipta dengan cara cukup mudah. Ia tidak mendapat tekanan berarti dari barisan bek Barcelona saat mendapatkan sepak pojok dari Trent Alexander-Arnold.

Mourinho mengkritik keras Barcelona karena membiarkan Origi mencetak gol dengan mudah. Pria asal Portugal tersebut bahkan mengibaratkan para pemain Barcelona seperti skuat golongan umur U-14.

"Gol keempat itu adalah satu yang saat Anda lihat di level U-14, Anda akan berkata bahwa anak-anak itu sedang tertidur. Tak ada mentalitas untuk bermain, mereka harus belajar dari dasar," tutur Mourinho kepada beIN Sports.

"Tapi kami sedang berbicara soal pemain-pemain terbaik di dunia, dan kebobolan gol seperti itu menunjukkan kondisi pikiran Anda," lanjut Mourinho soal kritikannya terhadap Barcelona.


Tak Habis Pikir

Mourinho mengaku sudah menduga Liverpool bisa mengantongi kemenangan bahkan sejak gol kedua tercipta. Tetapi, ia masih tak habis pikir Barcelona, dengan banyak pemain hebatnya, bisa kalah dengan telak.

"Saya pikir, di jeda babak pertama, saya yakin bila Liverpool mencetak gol kedua atmosfernya akan sulit diatasi. Terutama saat Liverpool menyerang hingga akhir. Itu adalah gol yang senang mereka ciptakan saat mengakhiri laga," tambahnya.

"Tapi Barca punya beberapa pemain terbaik di dunia dan tempat alaminya adalah bermain di level itu. Jadi ini sulit dijelaskan. Sulit untuk mempercayai bahwa tim sedang unggul 3-0 dan kemudian kalah 0-4," tandasnya.

Barcelona sepertinya sedang mengalami masalah dengan kata 'comeback'. Pada musim lalu, mereka juga mengalami kejadian yang serupa saat bertemu dengan AS Roma pada babak perempat final Liga Champions.

Sumber: Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya