Liputan6.com, Malang - Pemain Arema FC diimbau tidak memakan menu dengan berkalori tinggi saat buka puasa, salah satunya kolak. Imbauan itu disampaikan dr Nanang Tri Wahyudi.
Dokter tim Arema FC ini menyebut kalori dari kolak terlalu banyak dan tidak bagus untuk seorang pesepak bola. "Kami dari dokter tim tak membatasi apa yang mau pemain makan, tapi kami sebatas mengingatkan, terutama saat buka puasa jangan terlalu banyak gorengan," katanya di Malang seperti dikutip dari situs Onginade.
Baca Juga
Advertisement
"Sebenarnya kalau bisa tidak perlu gorengan, tapi di Indonesia seperti sudah jadi budaya makan gorengan saat buka puasa. Kami hanya ingatkan jangan terlalu banyak, mungkin satu atau dua saja."
"Menu kolak juga kami minta dihindari sebab kandungan kalorinya tinggi. Kalau dari kami saat buka puasa cukup es kelapa saja," sambung dr Nanang.
Selain menu buka puasa, dr Nanang juga mengingatkan pemain Arema FC tentang pentingnya makan sahur. "Makan sahur itu penting, tapi jangan terlalu banyak porsinya dan jangan menu yang berminyak, seperti nasi goreng. Sebab, kita akan butuh asupan air lebih banyak jika makan terlalu berminyak," paparnya.
Kekurangan Cairan
Dokter Nanang mengingatkan bahwa kondisi tubuh seorang saat puasa hanya kekurangan cairan saja bukan energy. Sehingga saat sahur yang harus diperhatikan adalah asupan air dalam tubuh dan mengurangi kandungan karbohidrat.
"Puasa itu tubuh kita lebih butuh pada cairan, jadi jangan terlalu banyak konsumsi karbohidrat. Dan yang penting wajib sahur karena kalau tidak justru tidak bagus untuk tubuh apalagi seorang pemain bola,” tandasnya.
Advertisement
Tetap Berlatih
Memasuki bulan Ramadan, skuat Arema FC tetap berlatih. Singo Edan menggelar latihan d Stadion Cakrawala Universitas Negeri Malang.
Sumber: Ongisnade