Liputan6.com, Jakarta - Jhody Super Bejo mengalami serangan jantung usai membangun musala pada 2016 silam. Sempat marah dengan Tuhan, akhirnya ia menyadari kekeliruannya.
Akhirnya, Jhody Super Bejo, memutuskan berhijrah dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan hidup kedua kalinya.
Advertisement
Kini Jhody Super Bejo berusaha menjadi muslim yang taat dengan menginggalkan semua larangan yang telah diperintahkan agama termasuk riba. Sampai-sampai ia rela menjual rumah, mobil dan segala barang berharganya yang didapat dari hasil riba.
"Ya karena saya mau lepas riba. Alhamdulillah, saya tidak punya rumah lagi, saya sudah jual rumah, mobil," ujar Jhody Super Bejo, di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).
Diskusi
Sebelumnya, Jhody sempat berbicara dengan istri dan anaknya untuk menjual rumah dan mobil yang ia dapat dari hasil riba. Beruntungnya ia mendapat dukungan penuh istri dan juga anak-anaknya.
"Ya karena anak dan istri saya mendukung. Mereka ketika surat pengosongan rumah itu datang, nah itu finalnya. Saya bilang, 'Percuma papa sering ke masjid segala macam tapi masih ada ganjelan'," papar Jhody Super Bejo.
Advertisement
Tinggal di Rumah Kontrakan
Jhody Super Bejo kini memilih untuk tinggal di rumah kontrakan bersama istrinya. Buat Jhody Super Bejo, tinggal di rumah kontrakan dirasa lebih nyaman ketimbang hidup di rumah dengan hasil riba.
"Sekarang saya ngontrak, pokoknya nyaman. Luar biasa artinya, nikmat banget hidup itu," ujar Jhody.