Titik-Titik Radiasi Radioaktif Terdeteksi di Hutan Merah Chernobyl, Berbahaya?

Titik-titik radiasi terungkap di hutan merah Chernobyl, salah satu situs paling radioaktif di Bumi.

oleh Afra Augesti diperbarui 08 Mei 2019, 21:00 WIB
Rambu peringatan radioaktivitas di sebuah bukit di ujung timur Red Forest atau Hutan Merah di Chernobyl. (Creative Commons)

Liputan6.com, Kyiv Oblast - Para ilmuwan di Rusia telah menemukan titik-titik panas radiasi di Red Forest atau Hutan Merah yang mengelilingi lokasi bencana nuklir Chernobyl. Lokasi tersebut dikatakan tidak pernah terdeteksi sebelumnya.

Tim peneliti itu juga menemukan bagian-bagian dari Desa Kopachi di barat daya Ukraina, tempat radiasi menyebar setelah bencana Chernobyl, yang banyak terkontaminasi radioaktif.

Tingkat dosis pemaparan adalah 1 millisievert (mSv) per jam --sebagai perbandingan, rata-rata orang terkena radiasi sebanyak 2,4 mSv per tahun.

Hutan Merah kemudian menjadi salah satu situs radioaktif paling aktif di dunia: daerah di mana partikel radioaktif mendarat di hutan pinus seluas 400 hektar, mematikan pohon-pohon di sana dan mengubahnya menjadi kering kerontang.

Bulan lalu, para ahli menghabiskan dua minggu untuk mensurvei Hutan Merah dan area sekitarnya. Mereka menggunakan pesawat tanpa awak (drone) fix-wing dan multi-rotor yang dilengkapi dengan detektor radiasi yang dirancang khusus.

Selama 10 hari, 50 drone dikerahkan untuk memindai area seluas 15 km persegi, membuat peralatan ini harus menghabiskan waktu selama 24 jam di udara. Mereka memakai data yang dihasilkan untuk membuat peta 3D dan menentukan titik-titik radiasi.

Sebelum memetakan Hutan Merah, tim terlebih dahulu mensurvei Desa Buriakivka yang berjarak 13 km dari PLTN Chernobyl. Selanjutnya, pemukiman Kopachi yang terbengkalai, dan terakhir Hutan Merah.

Sebuah kru dari National Centre for Nuclear Robotics di Amerika Serikat berkolaborasi dengan organisasi SSE Eco Center asal Ukraina yang bertugas mengumpulkan data tentang Zona Pengecualian untuk penelitian ini.

Mereka menerbangkan drone-drone (yang sudah dipasang sensor radiasi) pada jarak 45 hingga 60 meter di atas permukaan tanah, dengan kecepatan sekitar 40 meter per jam (mph). Cara ini dapat mencegah para peneliti dari paparan radiasi.

Tim peneliti itu berencana melanjutkan survei mereka selama 12 bulan ke depan.

Hutan Merah adalah daerah seluas 10 kilometer persegi yang mengitari PLTN Chernobyl dalam Zona Pengecualian, yang terletak di Polesia.

Nama "Hutan Merah" berasal dari warna coklat-jahe di pohon-pohon pinus di sana, setelah tanaman ini mati karena menyerap radiasi tingkat tinggi dari peristiwa Chernobyl pada 26 April 1986.

Dalam operasi pembersihan pascabencana, Red Forest dibuldoser dan ditimbun di waste graveyards atau "kuburan limbah". Situs Hutan Merah tetap menjadi salah satu daerah yang paling terkontaminasi radioaktif di dunia saat ini.

 


Radioaktif Meresap ke Tanah

Chernobyl (AP)

Profesor Tom Scott dari National Center for Nuclear Robotics, yang memimpin survei ini, berkomentar: "Kita bisa terbang ke daerah yang terkontaminasi dari zona aman, mungkin 10 km jauhnya dari lokasi kejadian, dan mengumpulkan informasi rinci," katanya, dikutip dari Newsweek, Rabu (8/5/2019).

"Teknologi yang sama memiliki aplikasi di sektor lain juga. Sebagai contoh, drone dapat digunakan untuk mengidentifikasi deposit mineral tanah, emas atau tembaga yang langka, secara cepat, efisien, dan non-invasif. Hal ini bisa sangat berguna bagi negara-negara berkembang yang tertarik untuk menilai tingkat dan nilai sumber daya mineral di situs tersebut," lanjutnya.

Scott menjelaskan kepada Newsweek: "Pemetaan ini juga menunjukkan bagaimana sebagian besar wilayah yang dipetakan, tidak termasuk Hutan Merah, memiliki tingkat radiasi yang sangat rendah karena pembusukan alami yang sudah berlangsung selama 33 tahun terakhir dan juga karena bahan-bahan tersebut telah merembes ke bawah permukaan tanah."

Artinya, radiasi yang dipancarkan terhalang oleh tanah dan lapisan penutup sedimen.

Pada awal tahun ini, tim ilmuwan yang berbeda memeriksa daerah lain di Ukraina dari sudut pandang yang berbeda: hewan yang hidup di dekat situs PLTN Chernobyl.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Food Webs tersebut menunjukkan berbagai binatang, termasuk elang dan berang-berang, hidup di Zona Pengecualian.

 


Sejarah Singkat Tragedi Chernobyl

Chernobyl di Ukraina. (AFP)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl meledak pada tahun 1986, memicu bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Akibatnya, penduduk di dekat Pripyat (kota tetangga dari Oblast Kiev di mana PLTN Chernobyl dibangun) melarikan diri dari wilayah seluas 2.600 km persegi (1.000 mil persegi) itu ke utara Kiev, yang menjadi Zona Pengecualian.

Lebih dari tiga dekade berlalu, daerah itu telah menarik minat dari setidaknya 60.000 wisatawan pada tahun lalu. Mereka penasaran dengan bangunan-bangunan yang terbengkalai, ingin melihatnya dengan mengikuti tur-tur khusus.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya