Liputan6.com, Jakarta - Turunnya produksi emas maupun tembaga di PT Freeport Indonesia turut memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua. Hal ini diakui oleh Juru Bicara Freeport Indonesia, Riza Pratama.
Riza mengakui memang terjadi penurunan produksi PT Freeport. Penurunan produksi tersebut kemudian berdampak pada perekonomian Papua, terutama pada penerimaan dari pajak dan royalti.
Advertisement
"Penerimaan daerah, pajak akan kurang royalti berkurang karena produksi turun," kata dia di Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Dia menegaskan, meskipun terjadi penurunan produksi, tetapi tidak ada perubahan di sisi karyawan dalam artian pengurangan karyawan.
"Perekonomian Timika kan di-drive dengan karyawan. Kita enggak ada perubahan karyawan," tandasnya.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan pertama 2019 turun sebesar 20,13 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan, perlambatan ekonomi terjadi lantaran ada penurunan produksi emas maupun tembaga PT Freeport Indonesia.
"Papua pertumbuhannya negatif karena ada laporan Freeport soal penurunan produksi emas sampai dengan 72 persen dan tembaga turun 53 persen," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com