Klaim Raih 80 Juta Suara, TKN Jokowi-Ma'ruf Rayakan Kemenangan

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, merayakan kemenangan usai melihatkan hasil hitung dari data C1 yang diinput oleh tim war room mereka.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Mei 2019, 07:42 WIB
Klaim raih 80 juta suara, TKN Jokowi-Ma'ruf rayakan kemenangan. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, merayakan kemenangan usai melihatkan hasil hitung dari data C1 yang diinput oleh tim war room mereka. Ada 80 juta suara yang sudah masuk.

Dalam acara tersebut turut hadir Ketua TKN Erick Thohir, Bendahara TKN Wahyu Sakti Trenggono, Direktur Saksi TKN Lukman Eddy, juru bicara TKN Arya Sinulingga, Direktur Hukum Irvan Pulungan, dan beberapa orang lainnya.

"80 juta ini adalah angka psikologis, berasal dari 50 persen plus 1, dari 155 juta suara. 155 juta suara itu adalah partisipasi 81 persen dari 192 juta DPT," ucap Lukman di Gedung High End, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Terpantau, pukul 17.23 WIB, Jokowi-Ma'ruf meraih 56,7 persen. Sementara Prabowo-Sandiaga 43,93 persen.

"80 juta adalah 50 persen plus satu. Ketika Jokowi-Amin mendapatkan 80 juta suara, pertandingan selesai, sisanya formalitas saja. Ambil 15 juta sama 02 semua, enggak ngaruh lagi," ucap Lukman.

Senada dengan Lukman, Wahyu merasa optimistis mendapat suara 80 juta dan tak akan bisa dikejar Prabowo-Sandi.

"Hari ini InsyaAllah kita yakin, 01 akan mendapatkan suara 80 juta, itu suara yang tidak bisa dikejar lagi. Kalau dalam satu pertandingan itu sisanya 15 juta pun di kasi ke sebelah, enggak bisa," kata Wahyu.

Sementara itu, Erick Thohir mengatakan, ini bukan bentuk rasa jumawa. Tapi hanya ingin menunjukkan kebenaran.

"InsyaAllah, kita disini pun tidak jumawa mengasih lihat. Tetapi memang pemilu itu harus ada di jalan yang itu," pungkasnya.

 


Bentuk Transparansi

Pemilik Satria Muda, Erick Thohir, memberikan sambutan saat peluncuran film 25 tahun Satria Muda di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/11). Peluncuran ini dalam rangka peringatan hari jadi SM yang ke-25 tahun. (Bola.com/Yoppy Renato)

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin mendeklarasi kemenangan Jokowi-Amin dalam Pilpres 2019, setelah hasil penghitungan War Room tembus batas psikologis 80 juta suara. Namun, TKN masih tetap menunggu hasil resmi KPU pada 22 Mei 2019, sesuai arahan Jokowi-Amin.

"Deklarasi ini bukan kita mau jemawa. Tetapi tidak ada salahnya beliau terus bekerja, dan tidak ada salahnya TKN terus meng-update data dan fakta yang sah kepada publik," kata Ketua TKN Jokowi-Amin Erick Thohir, di War Room TKN, Gedung HighEnd, Jakarta, Rabu (8/5).

Berdasarkan data real count War Room TKN, perolehan suara Jokowi-Amin menembus batas psikologis 80 juta sekitar pukul 17.40 WIB. Dengan komposisi suara Jokowi-Amin sebesar 56,08%, sedangkan Prabowo-Sandi 43,92%. Batas psikologis diambil dari hitungan 50%+1 dari 155 juta suara (81% dari 192 juta DPT KPU).

War Room TKN melakukan penghitungan suara berdasarkan salinan formulir C1 yang dikirim para saksi 01 pemegang mandat di seluruh Indonesia. TKN optimistis, komposisi perolehan suara pilpres saat ini tidak bergerak terlaluh dari hasil resmi KPU.

"Data quick count dan real count gak beda jauh juga. Kalau kita bandingkan dengan 2014, hari ini Jokowi bisa menang double digit dengan selisih 13-14 juta suara. Ini data dan fakta yang sah dan harus diterima," ujar Erick Thohir.

Pada kesempatan yang sama, Jubir TKN Arya Sinulingga menyatakan, saat ini pola-pola psywar yang dibangun kubu 02 untuk mendelegitimasi pilpres sudah tidak relevan. Pasalnya, sudah banyak parpol koalisi 02 angkat bicara terkait klaim kemenangan 62% dengan data yang sumir.

"Demokrat sudah katakan klaim kemenangan 62% dari setan gundul. PKS sudah nyatakan tidak usah lagi membahas #gantipresiden2019. Berarti parpol koalisi mereka sudah gak mau bahas lagi karena sudah tidak relevan," ujar Arya Sinulingga.

TKN mengimbau, seluruh pihak dan elit politik nasional melaksanakan tanggung jawabnya menjaga situasi pasca-pemilu yang damai. Kegaduhan terkait adanya kecurangan sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum yang tersedia.

 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya