Eks Pelatih Liverpool: Barcelona Sudah Takut Saat Harus Main di Anfield

Liverpool menang 4-0 atas Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions, yang membuat The Reds lolos ke final usai unggul agregat 4-3.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2019, 14:50 WIB
Reaksi bintang Barcelona, Luis Suarez (tengah) setelah timnya disingkirkan Liverpool pada leg kedua semifinal Liga Champions di Anfield, Rabu (8/5/2019). (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Liverpool - Eks manajer Liverpool Gerard Houllier mengklaim Barcelona merasa takut menghadapi atmosfer yang tercipta di Anfield.

Liverpool tampil militan saat menjamu Lionel Messi dkk di leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (08/05) dini hari WIB. Alhasil mereka bisa menang dengan skor 4-0.

Divock Origi membuka pesta gol Liverpool di babak pertama. Georginio Wijnaldum, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencetak dua gol ke gawang Barcelona usai turun minum. Origi kemudian menutup pesta gol The Reds setelah memanfaatkan umpan cerdik Trent Alexander-Arnold dari sepak pojok.

Hasil ini membuat Liverpool lolos ke final. Pasukan Jurgen Klopp itu unggul dengan agregat 4-3. Ini juga membuat The Reds sukses menapak ke final dua kali beruntun.

Usai pertandingan, Houllier mengaku memiliki firasat positif soal Liverpool. Manajer asal Prancis ini merasa dari awal bahwa The Reds akan tetap bisa lolos dari babak semifinal meski kalah telak dari Barcelona di leg pertama.

"Saya tidak tahu mengapa, tetapi saya merasa mereka bisa lolos. Bahkan setelah pertandingan di Barcelona," kata Houllier kepada talkSPORT.

"Mereka sangat sial di Camp Nou dan ada sesuatu yang istimewa tentang tim ini dan saya punya perasaan aneh bahwa mereka akan bisa lolos," serunya.


Nyalakan Suar

Para pemain Barcelona meninggalkan lapangan setelah kalah atas Liverpool pada akhir laga kedua semifinal Liga Champions 2018/19 di Anfield, Selasa (7/5/2019). Barcelona menelan kekalahan mengejutkan ketika melawat ke markas Liverpool dengan skor 0-4 (agregat 3-4). (AP/Dave Thompson)

Sebelum laga, seperti sebelum-sebelumnya, fans Liverpool di luar stadion memadati jalanan menuju Anfield dengan bernyanyi dan menyalakan suar. Sementara itu di dalam stadion, mereka juga mendukung tim kesayangannya selama 90 menit.

Dari awal sampai akhir laga, para fans itu terus bernyanyi dan kadang menyiuli para pemain Barca. Menurut Houllier, atmosfer yang diciptakan para fans ini membuat para penggawa Blaugrana merasa gentar.


Tidak Agresif

"Klub ini adalah sesuatu yang spesial dengan para penggemar. Ini bukan kekerasan, itu tidak agresif, tetapi sangat keras dan itu membuat para pemain untuk menyerang," serunya.

"Begitu mereka mencetak gol pertama, saya tahu mereka akan lolos. Mereka tampak praktis tak tertahankan dan juga membuat lawan takut. Untuk gol terakhir, Barcelona benar-benar membeku," tuturnya.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya