Alasan MRT Jakarta Hanya Bolehkan Minum dan Makan Kurma Saat Buka Puasa

Dia mengatakan bahwa sejauh ini belum ada pengguna MRT yang melanggar aturan itu dan menganggap aturan tersebut sebagai hal yang wajar.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2019, 11:45 WIB
Warga mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT (Moda Raya Terpadu) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/3). Uji coba untuk publik dibuka dari 12 hingga 24 Maret 2019 dengan menargetkan sebanyak 285 ribu penumpang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT MRT Jakarta mengapresiasi kepatuhan pengguna terhadap aturan mengonsumsi air mineral dan kurma saat berbuka atau membatalkan puasa di dalam rangkaian kereta.

"Semuanya mematuhi aturan ini. Jadi kami mengapresiasi ketertiban masyarakat untuk mematuhi aturan ini," kata Sekretaris Perusahaan PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Muhammad Kamaluddin saat ditemui di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan bahwa sejauh ini belum ada pengguna yang melanggar aturan itu dan menganggap aturan tersebut sebagai hal yang wajar.

Dalam rangka menyambut Ramadan, PT MRT memberlakukan aturan mengizinkan pengguna membatalkan puasa di dalam kereta dengan mengonsumsi air mineral dan kurma.

Dia menjelaskan aturan mengonsumsi air mineral dan kurma tersebut mempertimbangkan kebersihan di dalam kereta.

Air mineral, kata dia, diperbolehkan diminum di dalam kereta karena tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jadi, jika sampai ada tetesan, air tersebut tidak meninggalkan noda yang sulit dibersihkan baik di dalam kereta ataupun di sekitar stasiun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sanksi yang Melanggar

Penumpang menaiki kereta MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4). PT MRT Jakarta mulai memberlakukan fase operasi secara komersial (berbayar) dengan potongan harga 50 persen selama April 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, keharusan mengonsumsi air yang tidak berbau dan berasa juga diterapkan sehingga tidak berpotensi mengundang semut, serangga atau bahkan tikus yang dikhawatirkan mengganggu sistem persinyalan.

Aturan mengonsumsi kurma juga diberlakukan karena dibandingkan makanan lainnya, kurma tidak berpotensi menimbulkan remah-remah yang juga dapat mengundang semut, serangga dan tikus ke dalam sistem MRT.

Selain mempertimbangkan kelancaran sistem MRT, aturan tersebut juga diberlakukan untuk tetap menjaga kebersihan baik di dalam kereta ataupun di sekitar stasiun MRT.

Bagi pengguna yang melanggar aturan tersebut, sanksinya adalah diberhentikan di stasiun tujuan terdekat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya