Liputan6.com, Jakarta - Ketika Archie Harrison diperkenalkan ke publik untuk kali pertama pada Rabu, 8 Mei 2019, waktu Inggris, anak pertama Meghan Markle dan Pangeran Harry ini menghormati tradisi puluhan tahun Kerjaan Inggris.
Dilansir dari People.com, Kamis (9/5/2019), Archie mengikuti jejak ketiga sepupunya, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, memakai selimut wool dari G.H.Hurt & Son. Perusahaan tersebut telah menyediakan ragam kebutuhan bayi keluarga kerajaan sejak Ratu Elizabeth melahirkan Pangeran Charles pada 1948.
Baca Juga
Advertisement
"Pekerja di sini sangat senang (membuat selimut untuk Archie). Kami pikir Harry dan Meghan akan melakukan sesuatu yang berbeda mengingat banyak kebiasaan baru yang mereka perkenalkan. Jadi, saya pikir ini sangat baik saat mereka juga tetap menjaga beberapa tradisi keluarga," kata Richard Taylor selaku Director G.H.Hurt & Son.
Berdiri sejak 1912, bisnis keluarga ini mengombinasikan metode rajut tradisional dan modern untuk membuat desain menarik bagi bayi.
Mereka adalah merek pilihan ratu dari 20 selimut wool yang dibeli saat Pangeran Charles lahir dan sejak itu mereka terus jadi brand yang memberi kehangatan pada bayi keluaga Kerajaan Inggris, termasuk Pangeran William dan Pangeran Harry.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Detail Selimut yang Dipakai Anak Meghan Markle
Digendong Pangeran Harry, bayi Archie dibalut selimut Ivory White Leaves and Flowers Shawl yang dibanderol 172 dolar Amerika atau Rp 2,5 juta. Selimut ini dibuat selama tiga hari dan membutuhkan delapan pekerja untuk menyelesaikannya.
"Prosesnya lebih lama karena itu sebenarnya menyatukan dua jenis rajutan dan bagian pinggirnya sangat unik," Richard menjelaskan. Selimut tersebut, sambungnya, sangat tebal, tapi tidak terkesan berat dan tetap memberi cukup udara karena tekstur rajutannya.
Bersama selimut itu, Archie memakai topi Cashmere Baby yang juga didesain G.H.Hurt & Son dan dibanderol 115 dolar Amerika atau Rp 1,6 juta.
"Saya tidak bisa menjelaskan betapa luar biasa kepercayaan ini dari pelaku bisnis kecil seperti kami. Itu memberi kami cara untuk memperlihatkan karya sangat tradisional dan sangat kami cintai selama lebih dari 100 tahun," tutup Richard.
Advertisement