Anak Gawang Ikut Bantu Liverpool Singkirkan Barcelona

Liverpool akhirnya berhasil melaju ke final Liga Champions 2018/19 usai menyingkirkan Barcelona lewat kemenangan 4-0 di leg kedua semifinal.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 09 Mei 2019, 18:00 WIB
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp (bertopi), berselebrasi bersama para pemain setelah mengalahkan Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions, di Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Kemenangan Liverpool atas Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu kemarin tidak lepas dari gol keempat yang dicetak Divock Origi menit ke-79. Kejelian Alexander-Arnold membaca ketidaksiapan para pemain Barcelona menjadi kunci terciptanya gol. 

Namun upaya tersebut bakal sia-sia tanpa bantuan Oakley Cannonier. Kesigapan bocah berusia 14 tahun itu membuat sepak pojok 'tipu-tipu' tersebut berjalan dengan sempurna.

Seperti dilansir The Sun, Cannonier sama sekali tidak tercatat dalam line up pemain Liverpool saat menjamu Barcelona di Anfield. Pada pertandingan penentuan itu, Cannonier hanya berstatus sebagai ball boy atau anak gawang. Tugasnya hanya sebatas mengambil bola yang keluar lapangan lalu memberikan kembali kepada pemain.  

Meski demikian, belakangan terlihat kalau peran Cannonier ternyata sangat vital atas terciptanya gol keempat Liverpool. Dalam rekaman video terlihat, Cannonier berada di sisi belakang gawang Barcelona saat sepakan Arnold keluar usai membentur kaki bek Barcelona.

Di sini lah peran Cannoier. Dia segera memberikan bola di tangannya kepada Arnold tanpa disadari para pemain Barcelona yang berada di depan gawang. Cannoier juga dengan sigap mengamankan bola dari dalam lapangan yang disodorkan Origi kepadanya. 

 

Kesigapan Cannonier memberi ruang bagi Arnold untuk melepaskan sepak pojok sebelum pemain Barcelona bersiap di depan gawang. Origi yang berdiri tanpa pengawalan segera menyelasaikan umpan mendatar itu lewat tendangan ke pojok kanan gawang Barcelona. 

Liverpool yang menderita kekalahan 0-3 di leg petama akhirnya menang 4-0 dan melaju ke final Liga Champions 2018/19. The Reds menyingkirkan Barca setelah unggul agregat 4-3.  

 

 

 


Dianggap Legenda

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp (kanan) bertepuk tangan merayakan kemenangan bersama pemainnya usai pertandingan melawan Everton pada lanjutan Liga Inggris di Anfield Stadium (2/11). Liverpool menang tipis atas Everton 1-0. (AP Photo/Jon Super)

Aksi Cannonier menuai pujian berbagai pihak. Fans Liverpool bahkan menganggapnya sebagai pahlawan sejati kemenangan Liverpool atas Barcelona.

"Dia layak mendapat tiket terusan Liverpool," tulis pendukung Liverpool lewat Twitter. 

"Anak itu legenda, saya menyukainya," tulis yang lain. 

"Berikan dia tiket final," ujar suporter lainnya. 

Cannonier merupakan anggota akademi sepak bola Liverpool. The Independent mengklaim aksi tersebut bukan inisiatif bocah 14 tahun itu. Menurut media asal Inggris itu, Cannonier hanya menjalankan perintah dari salah seorang pelatih Liverpool, Carl Lancaster.

Sebab analisis pertandingan sebelumnya telah mencatat dari kekalahan Liverpool di Camp Nou sebelumnya, kalau konsentrasi Barca terganggu saat bola mati. Anak-anak gawang Liverpool pun diajari cara memberi keuntungan bagi Liverpool saat tampil di kandang.

 


Respons Arnold

Striker Barcelona, Lionel Messi, berusaha melewati pemain Liverpool pada laga semifinal Liga Champions 2019 di Stadion Anfield, Selasa (7/5). Liverpool menang 4-0 atas Barcelona. (AP/Dave Thompson)

Sementara itu, kepada BT Sport, Arnold mengaku tidak merencakan sepak pojok tipuan itu. Mantan ball boy tersebut mengatakan hanya mengikuti naluri saat melihat kesempatan. 

"Itu merupakan satu momen di mana Anda melihat peluang. Divock tengah terjaga dan segera menyelesaikannya. Mungkin saja itu datang terlalu cepat padanya, tapi pemain top. Dia mencetak dua gol malam ini dan semua orang akan mengingat momen ini," katanya. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya