30 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Penetapan Hasil Pemilu 22 Mei

Fokus utama sistem pengamanan saat penetapan hasil Pemilu 2019 adalah Kantor KPU dan Bawaslu.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2019, 08:33 WIB
Personel Polri mengikuti apel gabungan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Selasa (18/9). Apel yang diikuti 3.000 personel TNI Polri itu dipimpin Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 30 ribu personel TNI-Polri diturunkan untuk mengamankan objek-objek vital nasional di DKI Jakarta saat penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei.

"Untuk 22 Mei dari Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan rencana pengamanan detail. Jumlah pasukan yang dilibatkan kurang lebih 30 ribu personel TNI-Polri," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis 9 Mei 2019.

Fokus utama sistem pengamanan saat penetapan hasil Pemilu 2019 adalah Kantor KPU dan Bawaslu.

Pengamanan yang akan diterapkan di KPU adalah sistem empat ring, yakni ring satu di dalam Gedung KPU, ring dua di sekitar Gedung KPU, ring tiga area parkir kendaraan, dan ring empat di jalan depan Gedung KPU.

Dedi Prasetyo mengatakan, patroli juga terus dilakukan seiring pemantauan intelijen terkait perkembangan dinamika masyarakat saat hasil pemilu ditetapkan.

Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal Polri bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber dan Sandi Negara secara intens melakukan patroli siber memonitor akun yang menyebarkan konten hoaks, provokatif, dan bermuatan ujaran kebencian.

"Apabila kurang dilakukan literasi digital, dari Siber Bareskrim akan melakukan penegakan hukum pada akun yang menyebarkan berita bohong," kata Dedi Prasetyo dilansir dari Antara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya