Anji Ungkap Kesedihan saat Anak Didiagnosa Terkena ASD

Anji baru mencurahkan seluruh perasaan ketika ia menyadari kondisi anaknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2019, 14:30 WIB
(Muhammad Akrom Sukarya/Kapan Lagi)

Liputan6.com, Jakarta - Anji sempat mengungkapkan rasa terkejutnya ketika sang anak bungsu, Sigra Umar Narada, didiagnosa terserang Autism Spectrum Disorder. Mengetahui hal itu, Anji pun mengaku sedih.

Perasaan tersebut diungkapkan oleh Anji melalui keterangan foto di Instagram pribadi. Di situ, Anji mencurahkan seluruh perasaan ketika ia menyadari kondisi anaknya. Anji lantas tak sanggup menahan air mata atas kondisi tersebut.

"Anak ASD (Autism Spectrum Disorder). Itu diagnosa untuk SUN (Sigra Umar Narada) ketika dia berumur 3. Saat itu saya sedang bekerja di luar kota. Saya lalu memandangi koleksi foto dan video @sigraumarnarada yang ada di ponsel," kata Anji.

Ia pun lantar bertanya-tanya, kenapa harus anaknya yang didiagnosa ASD. "Hati saya meluluh. Air mata saat itu meleleh. Kenapa anak saya?" terang Anji.


Berpikir Jernih

Ultah Sigra Umar Narada (Anak Anji) (Galih W. Satria/bintang.com)

Anji pun mencoba berpikir jernih. Ia dan sang istri mencari begitu banyak artikel sebagai referensi perihal ASD pada anaknya.

"Mencari-cari artikel tentang ASD. Istri saya menggali banyak sekali informasi, tempat terapi dan lain-lainnya yang lalu dibagikan ke saya (terima kasih, Istri)," papar Anji.

Ada banyak referensi yang didapatkan Anji, dan nyatanya Sigra memiliki kemungkinan untuk sembuh dari ASD. "Dan kami mendapatkan informasi bahwa SUN bisa sembuh. Kami semangat," kata Anji.


Menerima Kenyataan

Istri Anji, Wina Natalia melahirkan seorang putra bernama Sigra Umar Narada pada Jumat (10/4/2015) sekitar pukul 23. Foto: Andrian Martinus.

Satu hal penting yang ia dapat dari diagnosa sang buah hati tercinta adalah sebuah penerimaan. Mengetahui anaknya ASD, Anji dan istri mencoba untuk menerimanya. Kata Anji, tidak sedikit orangtua yang anaknya didiagnosa ASD namun tak bisa menerima kenyataan yang ada.

"Sepertinya, hal pertama yang penting adalah penerimaan. Banyak orang tua yang tidak mau menerima kenyataan bahwa anaknya istimewa. Setelah itu, proses penggalian informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk si anak. Dan lain-lain," papar dia.

Sekarang, Anji mengaku sering mengajak putra bungsunya untuk lebih banyak mengobrol, bermain, dan bernyanyi.

Reporter : Astri Agustina/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya