Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan pertumbuhan pengguna smartphone, gim mobile pun semakin populer. Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara dengan banyak pecinta gim mobile.
Dikutip dari GSM Arena, Selasa (14/5/2019), hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Entertainment Software Association (ESA) dengan 4.000 responden orang AS. Dari survei itu diketahui sebanyak 60 persen gamer bermain menggunakan ponsel mereka.
Baca Juga
Advertisement
PC dan konsol masih populer, tapi mobile gaming mengalami pertumbuhan paling cepat. Selain itu, gamer kini juga menghabiskan lebih banyak uang pada gim.
Rata-rata gamer berusia 33 tahun, dan pengguna menghabiskan 20 persen lebih banyak uang dibandingkan pada tahun lalu, dan 85 persen daripada 2015.
Hampir 65 persen orang dewasa AS memainkan gim, dan sebagian besar adalah gim kasual.
Selain itu, sekira 60 persen dari gamer di negara itu lebih memilih memainkan gim pada smartphone mereka. Namun 50 persen dari semua gamer itu masih bermain menggunakan konsol dan PC.
Studi: Main Gim Pokemon Baik untuk Kecerdasan Otak
Lebih lanjut, salah satu gim mobile populer saat ini adalah Pokemon Go. Berdasarkan hasil studi, gim Pokemon termasuk Pokemon Go, dinilai baik untuk perkembangan otak pemainnya.
Studi yang dilakukan psikolog di Universitas Stanford tersebut mengungkap, bermain segala jenis gim Pokemon menciptakan pola unik di otak pemainnya. Mereka disebut bisa mengingat semua jenis karakter Pokemon.
Hal ini terbukti pada pemain Pokemon yang sudah bermain gim tersebut sedari kecil.
"Bermain Pokemon selama berjam-jam membuat otak pemainnya merespon ke beberapa nama karakter seperti Wobbuffet, Bulbasaur, hingga Pikachu. Studi ini juga membuktikan kalau otak manusia lebih mudah menghafal nama berdasarkan dari bentuk wajah si monster," ujar pimpinan studi tersebut, Jesse Gomez, seperti dikutip dari Mirror.
Advertisement
Ratusan Karakter Monster
Uniknya, Pokemon memiliki ratusan karakter monster, dan hal ini dirasa menjadi tantangan menarik bagi pemain untuk belajar menghafal berdasarkan wajah monster.
"Pokemon itu punya banyak karakter yang wajah dan bentuknya sama. Di sinilah otak manusia akan bekerja lebih ekstra untuk menghafal masing-masing nama karakter," jelasnya.
(Din/Isk)