Sahara, Koleksi Lebaran SUQMA dengan Desain Panjang Usia

Dengan desain yang bisa dipakai di luar momen lebaran, SUQMA menawarkan solusi agar baju bisa dipakai lebih lama.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 11 Mei 2019, 14:30 WIB
Koleksi Sahara dari SUQMA. (dok. SUQMA/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran identik dengan kaftan? Siapa bilang? Koleksi hari raya dari SUQMA, brand fashion muslim, menampilkan banyak desain yang bahkan bisa dipakai di luar momen lebaran.

Novira Marlieza Nara, desainer internal SUQMA mengatakan, koleksi Raya ini terinspirasi dari gelombang pasir khas Gurun Sahara. Tak heran bila koleksi lebaran dinamakan serupa.

Gaya berbusana masyarakat lokal dengan Bohemian style digambarkan dalam koleksi bersiluet clean dengan detail seperti flare, ruffles, dan pleats. Palet warna yang dipilih juga cenderung aman tapi tak monoton, seperti merah bata, mustard, sandy maple brown, olive, putih gading dan hitam.

"Bahannya rayon. Nyerap keringat tapi enggak nyetak," katanya di sela-sela pembukaan outlet ke-5 SUQMA di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Koleksi Sahara hadir dalam beragam atasan, bawahan, outer, hingga maxi dress. Baik polos maupun bermotif, koleksi tersebut bisa dipadu-padankan sesuai selera, seperti konsisten dengan Boho style atau preppy look.

"Enggak hanya untuk Ramadan atau Lebaran, tetapi juga bisa dipakai di luar itu," kata dia.

Koleksi Raya SAHARA untuk lebaran dibanderol dengan harga mulai dari Rp 289.000 hingga Rp 609.000 yang tersedia di webstore, dan seluruh outlet Suqma yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.


Lebaran Masih Jadi Andalan

Koleksi Sahara dari SUQMA. (dok. SUQMA/Dinny Mutiah)

Sementara itu, CEO Suqma Riel Tasmaya mengaku momen lebaran masih menjadi andalan produsen menangguk pendapatan maksimal. Bukan semata tradisi baju baru, ia berpendapat karena kebanyakan pekerja memang baru mengalokasikan bujet khusus untuk membeli pakaian saat hari raya.

"Ada promo, event, ada fashion show juga yang kita ikuti. Kita ikut Muffest juga," katanya seraya menerangkan bahwa Suqma menerapkan pemasaran secara omnichanel.

Model pakaian yang dipilih terbilang basic dengan warna earthy tone sebagai ciri khas. Soal harga, Suqma terbilang terjangkau, sesuai dengan target yang disasar, yakni kalangan milenial yang punya habit pamer di media sosial.

"Mereka beli baju untuk show off di medsos. Jadi, enggak mungkin dipakai berulang-ulang. Behavior-nya jadi beli baju yang affordable tapi sering," kata Riel.

Berpartner dengan Sritex, perusahaan garmen ternama, Suqma memastikan kualitas bahan yang dipakai prima. Apalagi, perusahaan garmen tersebut sudah banyak dimanfaatkan sejumlah brand internasional.

"Soalnya, kita berencana membuka di Malaysia dan Brunei juga. Di tahun ini, ada lima toko lagi yang akan dibuka," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya