Tolak Menikah, Gadis 16 Tahun di Pakistan Dibakar Kekasih

Tersangka di Pakistan membakar tubuh mantannya lalu melarikan diri.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Mei 2019, 20:10 WIB
Ilustrasi kobaran api. (Sumber Pexels)

Liputan6.com, Muzaffargarh - Seorang gadis berusia 16 tahun asal Pakistan harus rela menahan rasa sakit setelah mendapatkan penyiksaan dari kekasihnya sendiri.

Dikutip dari laman Business Standard, Jumat (10/5/2019), hal itu terjadi lantaran gadis tersebut tak menerima lamaran dari kekasihnya yang tinggal provinsi Punjab, Pakistan tersebut.

Insiden ini sendiri terjadi di Distrik Muzaffargarh. Ketika itu tersangka membakar tubuh mantannya lalu melarikan diri.

Polisi mengatakan, korban, yang menderita luka bakar di wajah, tubuh, dan lengannya, masih dirawat di RS Distrik Muzzafargarh. Kini kondisinya sudah stabil.

Menurut laporan kepolisian, ibu korban terbangun pada pukul 01.30 dini hari saat mendengar putrinya berteriak.

Dia mengatakan, ada pria terlihat melarikan diri setelah menyiramkan minyak ke tubuh sang putri sebelum membakarnya.

Kini, polisi berhasil menangkap pria tersebut. Setelah diinterogasi barulah ia menjelaskan motif pembakaran tersebut.

Pihak keluarga tersangka yang juga tinggal di Pakistan menyatakan bahwa gadis tersebut sempat menolak untuk dinikahi meskipun pihak keluarga sudah memintanya.


Insiden Tolak Menikah di Sudan Selatan

Ilustrasi putus cinta (iStockphoto)

Seorang wanita muda di Sudan Selatan dilaporkan tewas lantaran disiksa oleh saudara kandungnya. Itu terjadi lantaran gadis tersebut menolak untuk menikah dengan seorang pria kaya.

Dikutip dari laman Daily Mail, kabar tersebut dibenarkan oleh Menteri Informasi Negara Bagian Eastern Lakes, Sudan Selatan Taban Abel.

Menurut Abel, korban yang bernama Nyaluk Magorok awalnya dipaksa orangtuanya untuk menikah dengan pria yang mereka pilih.

Menteri Abel juga mengatakan bahwa pria itu telah menawarkan 40 ekor sapi kepada keluarga Nyaluk sebagai maskawin agar dapat melangkah ke pelaminan.

Tetapi, Nyaluk menolak dan tak mau menuruti permintaan orangtua dan saudaranya. Mendengar hal tersebut, pihak keluarga pun naik pitam.

"Ayah Nyaluk merupakan orang yang memerintahkan agar putrinya itu dibunuh karena dia menolak penawaran untuk menikah dengan calon yang dia pilihkan," kata Abel.

Saudara-saudara Nyaluk pun menuruti perintah ayah mereka untuk memberi hukuman dengan cara menyiksa hingga tewas. Abel menuturkan saudara Nyaluk sudah ditangkap.

"Ayahnya juga dipenjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Abel.

 


Menikah di Bawah Umur

Ilustrasi putus cinta. (dok. pexels.com/Stokpic)

Banyak keluarga di Sudan Selatan dilaporkan menikahkan paksa ketika berumur di bawah 18 tahun demi maskawin.

Berdasarkan studi yang dilakukan UNICEF pada 2017, sekitar 52 persen gadis di Sudan Selatan terpaksa menikah ketika usia mereka belum memasuki 18 tahun.

Direktur Amnesty International untuk Regional Afrika Yimur Joan Nyanyuki berujar, memaksa seseorang menikah jelas bertentangan dengan hukum internasional dan konstitusi Sudan Selatan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya