BI Sediakan Penukaran Uang Baru di Jalur Mudik, Ini Lokasinya

BI memperkirakan kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp 217,1 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2019, 19:42 WIB
Seorang wanita menukarkan mata uang rupiah yang lama dengan pecahan mata uang yang baru di Blok M, Jakarta, Senin (19/12). Bank Indonesia (BI) hari ini meluncurkan 11 uang rupiah Emisi 2016 dengan gambar pahlawan baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan perbankan membuka titik penukaran uang pada rute mudik. Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, mengatakan salah satu lokasi berada di kawasan jalan tol Trans Jawa.

"Kami juga berada di jalur mudik bekerja sama dengan bank, termasuk beberapa titik rest area di jalan tol Trans Jawa. Karena kami sudah melakukan di 2018," katanya saat konferensi pers di Gedung BI, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).

Selain itu, titik penukaran uang di jalur mudik juga diadakan di beberapa lokasi seperti pelabuhan, terminal, pasar dan alun-alun murah.

"Karena banyak sekali masyarakat yang akan mudik. Ada juga di Pelabuhan Merak, Terminal Giwangan dan Jombang, titik keramaian pasar murah, pasar pagi Tegal, pasar Mayangan, Alun-alun Jember, ini banyak sekali," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp 217,1 triliun.

Rosmaya menyebutkan, angka tersebut tumbuh 13,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

"Kenaikan ini dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR ASN maupun pegawai swasta," kata dia di kantornya, Jumat (10/5).

Dia menyebutkan kenaikan kebutuhan uang (outflow) pada periode tahun ini diprakirakan terjadi di seluruh satuan kerja (satker) kas dengan outflow tertinggi di daerah Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun.

Selain itu, dia juga menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang hanya di tempat resmi. Hal tersebut untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

"Masyarakat dihimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang serta Cara Merawat Rupiah dengan 5 Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi)," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hadapi Ramadan, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 54,9 Triliun

Beberapa pecahan uang baru yang sudah dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat ditukarkan di Blok M, Jakarta, Senin (19/12). Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk menyiapkan dana tunai sebesar Rp 54,9 triliun atau sekitar Rp 1,9 triliun per hari untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan uang tunai di masyarakat pada Bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1440 H. Antisipasi tersebut akan diberlakukan selama 28 hari kerja pada 13 Mei – 9 Juni 2019.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, alokasi dana tunai harian tersebut meningkat sekitar 19 persen dari rata-rata kebutuhan harian pada kondisi normal. 

“Alokasi dana tunai yang disiapkan tersebut telah memperhitungkan kebutuhan dana masyarakat, terutama nasabah korporasi mengingat masa pembayaran gaji bulan Mei diperkirakan akan berbarengan dengan Tunjangan Hari Raya (THR) pada sekitar akhir Mei,” ungkap Hery di kantornya, Kamis (9/5/2019).

Dari besaran tersebut, dia melanjutkan, Bank Mandiri mengalokasikan sekitar 82 persen untuk memenuhi ketersediaan dana di mesin-mesin ATM Mandiri, sedangkan 18 persen akan ditempatkan di kantor cabang.

“Untuk mengantisipasi peningkatan transaksi tunai di ATM menjelang libur Idul Fitri, kami akan melakukan pengisian limit maksimal di setiap ATM Mandiri sejak pekan kedua Mei hingga pekan pertama Juni 2019,” imbuh Hery

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya