Liputan6.com, Manggarai Timur - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, delapan lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga atau BBM satu harga akan dibantu tahun ini di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jonan mengatakan, dari target pembangunan lembaga penyalur BBM satu harga di NTT sebanyak 16 titik, sampai saat ini yang sudah beroperasi ada delapan titik.
Dengan rincian dua penyalur telah dibangun pada 2017, lima penyalur pada 2018 dan satu penyalur beroperasi pada pertengahan 2019.
"Delapan penyalur sudah beroperasi, sisanya delapan akan dibangun," kata Jonan, saat meresmikan lembaga pnyalur BBM satu harga, di Poco Ranaka, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (10/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Pembangunan delapan lembaga penyalur BBM Satu Harga di NTT yang tersebar di Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Kodi Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.
Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembatan Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat; dan Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Dari 2017 hingga 2019 dibangun 170 Penyalur BBM satu harga. Pada 2017 telah terbangun 57 Penyalur, dengan rincian 54 Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan tiga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Sementara, pada 2018 telah dibangun 74 lembaga penyalur, dengan rincian 68 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.
Pada 2019, akan dibangun 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga, terdiri dari 38 Lembaga Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan satu Lembaga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pertamina Resmikan BBM Satu Harga di Manggarai Timur
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan begitu sudah ada 127 titik lembaga penyalur BBM satu harga yang sudah beroperasi.Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, BBM Satu Harga merupakan program yang ditugaskan Pertamina sejak 2017.
Secara bertahap, Pertamina diharapkan dapat menyelesaikan 160 titik BBM Satu Harga hingga akhir 2019.
Saat ini, ke-127 BBM Satu Harga yang telah tersedia tersebar di Sumatera 26 titik, Kalimantan 28 titik, Jawa dan Bali 4 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik, Nusa Tenggara 15 titik dan Papua 29 titik.
"Kehadiran BBM Satu Harga ini sesuai dengan tujuan pengelolaan energi Pertamina yang salah satunya adalah Availability atau ketersediaan. Sehingga dengan adanya SPBU ini merupakan bentuk upaya Pertamina menjamin ketersediaan BBM di wilayah Indonesia termasuk di daerah yang selama ini belum ada layanan BBM," kata Nicke, saat menghadiri peresmian BBM satu harga, Poco Ranaka, Jumat, 10 Mei 2019.
Mengenai SPBU Poco Ranaka, SPBU tersebut menjual bahan bakar jenis Premium dan BioSolar, dengan kapasitas masing-masing 20 Kilo Liter (KL).
Harga yang dijual sesuai dengan ketetapan pemerintah yaitu Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk BioSolar. Tersedia juga fasilitas untuk menyalurkan produk Pertalite dan Dexlite, dengan kapasitas yang sama.
SPBU ini merupakan titik kedelapan yang telah beroperasi di Nusa Tenggara Timur. Untuk wilayah MOR V, yaitu Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, hingga April 2019 telah terlaksana 18 titik BBM Satu Harga. Lokasinya tersebar di dua titik di Jawa Timur, satu titik di Bali, tujuh titik di NTB, dan delapan titik di NTT.
Advertisement
Dapat Bantu Ekonomi Masyarakat
Dengan ada, SPBU BBM Satu Harga di Poco Ranakan, masyarakat tidak lagi mengandalkan SPBU terdekat dari lingkungan mereka, yaitu SPBU di Ruteng yang berjarak 15 KM dari Poco Ranakan.
Hal ini disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat karena harga bahan bakar sebelumnya baik premium atau solar bisa di kisaran Rp 8.000-Rp10 ribu per liter.
Pasokan BBM untuk SPBU di Poco Ranakan berasal dari TBBM Reo dengan menggunakan mobil tangki dengan jarak tempuh 78 Km atau setara 4 jam perjalanan. Jalur yang ditempuh pun cukup menantang dengan medan yang berliku dan menanjak.
Pertamina berharap dengan beroperasinya SPBU BBM Satu Harga, maka dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat
SPBU ini diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Nicke, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi dan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas.