Polri: Kelompok JAD Bekasi Berjumlah Belasan Orang

Menurut Dedi kelompok tersebut memiliki insting bertahan yang sangat kuat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 11 Mei 2019, 08:11 WIB
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menunjukkan gambar tas yang digunakan terduga teroris saat rilis di Jakarta, Senin (6/5/2019). Sebelumnya, Densus 88/Anti Teror meringkus tujuh orang kelompok JAD jaringan Lampung dan menyita sejumlah barang bukti. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Karopenmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo mengatakan, jumlah anggota teroris dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi berjumlah belasan orang.

"Kelompok dia belasanlah ya. Saya bocorkan kelompok dia jumlahnya belasan orang," kata Dedi di Kantor Divisi Humas Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Dedi menerangkan, pihaknya sedang berusaha mengejar mereka. Polisi juga tengah melakukan pengejaran masih di lingkaran Jawa Barat.

"(Pengejaran) masih di lingkar Bekasi, dan sekitarnya," tutur Dedi.

Menurut Dedi kelompok tersebut memiliki insting bertahan yang sangat kuat. Mereka bukannya melarikan diri ketika mengetahui akan ditangkap, yang dilakukan justru bertahan.

"Naluri ini bukan naluri lari, tapi naluri defend, sama seperti penangkapan yang kita lakukan di Sibolga. Ketika (jaringan) Lampung sudah ditangkap, dia mempersiapkan diri dengan memasang ranjau bom," ujar Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penyandang Dana

Selain itu, Densus 88 Antiteror meringkus pimpinan teroris JAD Bekasi berinisial EY pemilik dua bom pipa di toko handphone. Selain mahir merakit bom, dia nyatanya merupakan penyandang dana kegiatan terorisme di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

"Yang bersangkutan punya peran vital di JAD Jakarta dan sekitarnya. Karena dia juga sebagai penyandang dana," tutur Dedi.

Menurut dia, EY diangkat menjadi amir alias pimpinan JAD Bekasi tidak hanya karena mahir merakit bom dan merekrut anggota, tapi juga lantaran memiliki usaha jual beli handphone.

"Punya toko handphone dan reparasi handphone," jelas dia.

Terduga teroris EY sendiri ditangkap pada Rabu 18 Mei 2019 pukul 13.48 WIB di SPBU Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sementara anak buahnya yakni YM diamankan pada hari yang sama pukul 20.33 WIB di Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Kalau ada tanya darimana uang SL sehingga bisa membeli berbagai macam bahan peledak (ya dari EY juga). Kelompok SL berhasil membuat tiga handak (bahan peledak). Kalau EY selain penyandang dana, dia juga leadernya SL. Karena status amirnya EY ini lebih tinggi," Dedi menandaskan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya