Liputan6.com, Kebumen - Pagi yang tentram di Desa Klapasawit Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mendadak pecah oleh penemuan jasad bayi di tepi Sungai Pedati, Kamis pagi, 9 Mei 2019.
Warga pun geger dan segera mendatangi lokasi temuan jasad bayi yang mulai membusuk itu. Beberapa warga lantas meminggirkan jasad bayi ini dengan alat seadanya.
Adalah Sri Wahyuni (43), ibu rumah tangga yang pertama kali menemukan jasad bayi ini. Sekitar pukul 06.30 WIB, ia hendak membuang sampah ke pinggir Sungai Pedati.
Baca Juga
Advertisement
Sekelebatan mata, ia melihat ada onggokan benda mencurigakan yang mengambang. Ternyata, apa yang dilihatnya memang benar-benar jasad bayi. Jasad itu tersangkut di ranting bambu yang ada di pinggiran Sungai Pedati, Kebumen.
Ia pun segera berteriak memangggil tetangga-tetangganya. Beberapa warga lantas meminggirkan jasad bayi itu agar tak hanyut terbawa arus sungai.
Penemuan jasad bayi itu juga dilaporkan ke pemerintah desa dan meneruskan ke Kepolisian Sektor Buluspesantren. Polisi dari Polsek Buluspesantren langsung ke\ lokasi dan mengevakuasi serta mengolah tempat kejadian perkara (TKP).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Teka-Teki
"Setelah itu mayat bayi tersebut dibawa ke RSUD Kebumen guna pemeriksaan lebih lanjut," ucap Kasubbag Humas Polres Kebumen, AKP Suparno.
Belakangan diketahui, jasad bayi itu berjenis kelami laki-laki. Jenazah ditemukan dalam keadaan mulai membengkak dan membusuk. Tetapi, tali pusar masih menempel di tubuh jasad bayi nahas ini.
Tim Medis RSUD Kebumen langsung memvisum luar jenazah bayi ini. Kepolisian juga mulai menyelidiki siapa orang yang tega membuang bayinya ke sungai.
Penyidik Satuan Reskrim Polres Kebumen dan Polsek Buluspesantren memeriksa saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi temuan jasad bayi ini.
Untuk mempercepat terungkapnya kasus temuan jasad bayi ini, Suparno juga mengimbau agar masyarakat yang memiliki informasi segera menghubungi kepolisian. Harapannya, pelaku pembuang bayi segera terungkap.
Spekulasi yang beredar, sang jabang bayi terlahir tak dikehendaki orang tuanya. Tetapi, Suparno enggan berspekulasi.
"Kita masih menyelidiki, masih mengumpulkan sejumlah bukti dan saksi di sekitar TKP, termasuk keterangan warga sekitar," ucapnya, Jumat malam, 10 Maret 2019.
Advertisement