Liputan6.com, Manggarai Timur - PT Pertamina (Persero) siap memperpanjang program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. Ini setelah pemerintah memutuskan memperpanjang program tersebut dari 2019 ke 2024.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina tidak keberatan menerapkan perpanjangan pembangunan lembaga penyaluran BBM satu harga hingga 2024.
Advertisement
"Kita siap saja," kata Nicke, di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/5/2019).
Menurut Nicke, perpanjangan waktu program BBM satu harga hanya persoalan memperpanjang rantai pasokan BBM ke masyarakat saja, untuk pelaksanaan menunggu penetapan lokasi dari kepala daerah.
"Ini sebetulnya hanya tambah rantai saja. Nanti tunggu lokasi dari pak wagub," tuturnya.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, untuk membangun lembaga penyalur BBM satu harga dibutuhkan pemetaan dan kesepakatan kemudahan perizinan dengan daerah.
"Kendala paling utama yang saya minta ke kepala daerah dan bupati atau walikota itu izin prinsip dan lokasi harus dikasih. Jangan izin terlambat. Kalau masang gampang," tandasnya
Pemerintah Bakal Bangun 8 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga di NTT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, delapan lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga atau BBM satu harga akan dibantu tahun ini di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jonan mengatakan, dari target pembangunan lembaga penyalur BBM satu harga di NTT sebanyak 16 titik, sampai saat ini yang sudah beroperasi ada delapan titik.
Dengan rincian dua penyalur telah dibangun pada 2017, lima penyalur pada 2018 dan satu penyalur beroperasi pada pertengahan 2019.
"Delapan penyalur sudah beroperasi, sisanya delapan akan dibangun," kata Jonan, saat meresmikan lembaga pnyalur BBM satu harga, di Poco Ranaka, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (10/5/2019).
Baca Juga
Pembangunan delapan lembaga penyalur BBM Satu Harga di NTT yang tersebar di Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Kodi Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.
Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembatan Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat; dan Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Dari 2017 hingga 2019 dibangun 170 Penyalur BBM satu harga. Pada 2017 telah terbangun 57 Penyalur, dengan rincian 54 Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan tiga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Sementara, pada 2018 telah dibangun 74 lembaga penyalur, dengan rincian 68 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.
Pada 2019, akan dibangun 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga, terdiri dari 38 Lembaga Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan satu Lembaga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.
Advertisement
Pertamina Resmikan BBM Satu Harga di Manggarai Timur
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan begitu sudah ada 127 titik lembaga penyalur BBM satu harga yang sudah beroperasi.Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, BBM Satu Harga merupakan program yang ditugaskan Pertamina sejak 2017.
Secara bertahap, Pertamina diharapkan dapat menyelesaikan 160 titik BBM Satu Harga hingga akhir 2019.
Saat ini, ke-127 BBM Satu Harga yang telah tersedia tersebar di Sumatera 26 titik, Kalimantan 28 titik, Jawa dan Bali 4 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik, Nusa Tenggara 15 titik dan Papua 29 titik.
"Kehadiran BBM Satu Harga ini sesuai dengan tujuan pengelolaan energi Pertamina yang salah satunya adalah Availability atau ketersediaan. Sehingga dengan adanya SPBU ini merupakan bentuk upaya Pertamina menjamin ketersediaan BBM di wilayah Indonesia termasuk di daerah yang selama ini belum ada layanan BBM," kata Nicke, saat menghadiri peresmian BBM satu harga, Poco Ranaka, Jumat, 10 Mei 2019.
Mengenai SPBU Poco Ranaka, SPBU tersebut menjual bahan bakar jenis Premium dan BioSolar, dengan kapasitas masing-masing 20 Kilo Liter (KL).
Harga yang dijual sesuai dengan ketetapan pemerintah yaitu Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk BioSolar. Tersedia juga fasilitas untuk menyalurkan produk Pertalite dan Dexlite, dengan kapasitas yang sama.
SPBU ini merupakan titik kedelapan yang telah beroperasi di Nusa Tenggara Timur. Untuk wilayah MOR V, yaitu Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, hingga April 2019 telah terlaksana 18 titik BBM Satu Harga. Lokasinya tersebar di dua titik di Jawa Timur, satu titik di Bali, tujuh titik di NTB, dan delapan titik di NTT.