Liputan6.com, Probolinggo - Ada satu desa di lereng Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur--masih suku Tengger, yang menganut agama Islam. Meski suku Tengger mayoritas Hindu, namun pelaksanaan puasa ramadan di Kampung Quran Wonokerto, Suku Tengger berlangsung khidmat.
Salah satu pusat kegiatan keagamaan, ada di musala Al Ikhlas Wal Barokah di Dusun Krajan. Di dusun ini, anak-anak muslim suku tengger, belajar mengaji dan salat hingga berbuka puasa bersama. Aktivitas pun berlanjut dengan salat tarawih berjamaah.
"Sudah sejak setahun lebih mengaji di sini. Senang karena banyak teman dan ustadnya baik," ujar Tisya Regina, salah satu santriwati, Jumat (10/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Mushalla Al Ikhlas Wal Barokah tersebut berdiri sejak tahun 2011. Dibangun oleh seorang warga Tengger yang mualaf bernama Sumarjono, yang kini meninggal dunia. Semula musala tersebut hanya berukuran 6 x 6 meter persegi saja. Menggunakan dinding kayu jati dan tiang dari kayu cemara bromo. Pada dinding musala, ukiran khas Suku Tengger menghiasi.
Proses syiar islam di kalangan Suku Tengger tak semudah membalikan telapak tangan. Perlu keuletan dan ketelatenan, untuk mengenalkan agama islam.
"Harmonisasi dan ketentraman di sekitar warga Suku Tengger tetap terjaga hingga saat ini. Baik umat muslim maupun umat hindu hidup berdampingan dan saling menghargai. Tidak pernah ada sejarah konflik, karena perbedaan keyakinan tersebut," terang ustadz Muhibbin guru ngaji di Mushalla tersebut.
Pada ramadan kali ini, umat muslim Suku Tengger Bromo Probolinggo menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. Tanpa khawatir adanya gangguan dari umat beragama lain.
Bahkan di bulan ramadan ini, umat muslim, hindu, dan kristen seringkali menggelar acara buka puasa bersama untuk menjaga tali silaturahmi antar umat beragama.
Saksikan video pilihan berikut ini: