Liputan6.com, Bandung - Viral di media sosial kabar seorang petugas KPPS di Bandung bernama Sita Fitriati meninggal dunia akibat diracun. Atas kabar tersebut pihak keluarga sudah menyatakan bahwa kabar korban diracun adalah hoaks dan sudah melaporkan ke polisi.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya berjanji akan mengusut pelaku penyebar hoaks. Polisi tengah mengumpulkan sejumlah bukti yang ada.
"Tentu, pasti kita akan usut dan cari siapa yang menyebarkannya. Kita selidiki," kata Truno dihubungi wartawan, Sabtu (11/5/2019).
Truno memastikan pihaknya akan menangani tiap laporan atau pengaduan masyarakat untuk segera ditindaklanjuti.
Baca Juga
Advertisement
"Kita akan terus tidak pernah berhenti menangani setiap ada laporan hoaks yang sudah meresahkan masyarakat," ujar Truno.
Truno pun menambahkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk tak mudah mempercayai informasi yang beredar. Masyarakat diminta untuk mengkroscek terlebih dahulu.
"Masyarakat agar bijak menerima informasi via media sosial maupun aplikasi telekomunikasi lainnya. Lakukan cross check dan tabayun terlebih dahulu," imbau Truno.
Sebelumnya, kabar petugas KPPS meninggal dunia karena diracuni menyebar di masyarakat melalui media sosial. Isu tersebut berawal dari unggahan pemilik akun Facebook bernama Doddy Fajar dan akun Twitter PEJUANG PADI @5thsekali.
Dalam unggahannya, disebutkan anggota KPPS bernama Sita Fitriati meninggal akibat diracun. Disebutkan akun tersebut, almarhum merupakan mahasiswi tingkat akhir berusia 21 tahun dan dalam tubuhnya ditemukan zat kimia yang mengandung racun yang sangat berbahaya.
Saksikan video pilihan berikut ini: