Liputan6.com, Pekanbaru- Rutan Siak sejak Sabtu malam, 11 Mei 2019, tidak berpenghuni lagi. Tahanan dan narapidana yang sempat membuat kerusuhan dan membakar sebagian gedung sudah dipindahkan ke berbagai daerah di Riau.
Pemindahan berlangsung sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB. Evakuasi dikawal ketat puluhan personel Brimob dan Polres Siak bersenjata lengkap.
Pemindahan dilakukan karena sebagian besar gedung Rutan Siak dibakar ketika ratusan tahanan mengamuk. Yang tersisa hanya blok tahanan dan beberapa bagian belakang Rutan.
"Total yang dipindahkan ke luar Siak ada 615 tahanan dan narapidana, sisanya ada yang di rumah sakit dan Polres Siak," ucap Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Sabtu malam 11 Mei 2019.
Baca Juga
Advertisement
Rutan Siak selama ini dihuni 648 tahanan dan narapidana dengan rincian laki-laki dewasa 610 orang, tahanan anak 12 orang dan perempuan 26 orang. Dari jumlah itu, 159 di antaranya berstatus tahanan titipan.
Tahanan titipan ini terdiri dari Polres sebanyak empat orang, titipan kejaksaan 27 orang, pengadilan negeri 116 tahanan dan titipan pengadilan tinggi ada 12 orang.
Menurut Sunarto, evakuasi dilakukan berdasarkan status penghuni Rutan Siak. Tahanan berstatus titipan dievakuasi ke daerah terdekat agar tidak menyulitkan proses hukum di kepolisian ataupun peradilan.
"Di Lapas Bangkinang ada 81 orang, Rutan Anak Pekanbaru 12 orang, Rutan Bengkalis 45 orang dan Lapas Kelas II A Pekanbaru 26 tahanan perempuan," sebut Sunarto.
Berikutnya ada yang dievakuasi ke Kota Dumai sebanyak lima orang, Rutan Gobah 73 orang, Rutan Sialang Bungkuk 265 orang dan Rutan Pekanbaru 108 orang.
Buru 14 Tahanan
Sebelumnya akibat kerusuhan dan pembakaran Rutan ini, puluhan tahanan sempat melarikan diri ke hutan. Tak lama kemudian, satu persatu ditangkap dan menyerahkan diri ke polisi.
Hingga kini, masih ada 14 tahanan dalam pencarian. Untuk identitas, petugas masih kesulitan menemukan karena data seluruh penghuni ikut terbakar ketika tahanan mengamuk.
"Terakhir itu ada sembilan tahanan ditangkap dan masih diperiksa di Polsek terdekat, ini di luar jumlah 14 orang tadi," sebut Sunarto.
Sunarto menyebutkan, masih ada tahanan belum dievakuasi karena dirawat di rumah sakit. Tahanan ini terluka ketika berusaha melarikan diri dan ada yang jatuh dari tembok sehingga kakinya patah.
"Di rawat itu ada dua orang, kemudian masih ada di Polsek Siak satu orang," ucap Sunarto.
Sementara itu, ada pula tujuh tahanan yang dibawa ke Polres Siak oleh Satuan Reserse Kriminal karena diduga menjadi dalang kerusuhan. Pemeriksaan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab pasti kerusuhan.
Sebelumnya, kerusuhan ini versi pegawai Rutan karena adanya perlawanan tahanan akibat tindakan tegas sipir terhadap penyalahgunaan narkoba. Beberapa tahanan disebut tidak senang petugas menggagalkan peredaran sabu.
Sementara versi tahanan, kerusuhan terjadi karena perlakuan tak layak petugas terhadap empat orang terduga pemakai narkoba. Ratusan tahanan marah ketika melihat temannya dipukul, bahkan ditelanjangi sebelum masuk ke sel khusus.
Advertisement