Inilah hiruk pikuk para penjual bambu. Bambu yang diambil di hutan kemudian dijual ke kota dan dibawa melalui sungai Bone. Para pengambil bambu ini harus melawan arus sungai demi menghidupi keluarga mereka. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Bambu diikat seperti rakit kemudian diarak sepanjang puluhan kilometer menyusuri sungai Bone yang arus deras, tepatnya di Kabupaten Bone Bolango hingga berakhir di Kota Gorontalo. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Tidak hanya arus yang deras, seringkali bahaya binatang buas seperti buaya sering mengancam keselamatan ara pengambil bambu saat membawa bambu menuju Kota Gorontalo. Namun, bagi mereka itu sudah hal yang biasa. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Para pengambil bambu ini mengaku sering melihat buaya yang menampakan diri ke permukaan, namun hanya tongkat yang mereka peganglah yang menjadi salah satu senjata untuk menakuti reptil tersebut selama bertahun-tahun. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Inilah hiruk pikuk para penjual bambu. Bambu yang diambil di hutan kemudian dijual ke kota dan dibawa melalui sungai Bone. Para pengambil bambu ini harus melawan arus sungai demi menghidupi keluarga mereka. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Bambu diikat seperti rakit kemudian diarak sepanjang puluhan kilometer menyusuri sungai Bone yang arus deras, tepatnya di Kabupaten Bone Bolango hingga berakhir di Kota Gorontalo. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)