Kunker Dirjen PSP Pantau Pemanfaatan Alsintan di Sentra Hortikultura Boltim

Lahan Hortikultura yang ada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian (Kementan).

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2019, 05:00 WIB
Lahan Hortikultura yang ada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Liputan6.com, Boltim Lahan Hortikultura yang ada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian (Kementan). Hal itu terlihat saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengunjungi sentra komoditi hortikultura di Desa Mooat Kecamatan Mooat, Boltim.

Kepala Dinas Pertanian Boltim, Setiono saat mendampingi rombongan di lokasi Hortikultura Desa Mooat mengatakan, Boltim merupakan kawasan Hortikultura dataran tinggi terbesar di Sulut. Selain itu sebagai pemasok hasil pertanian jenis holtikultura di Indonesia Tengah dan Timur.

“Nantinya, dari kunjungan ini akan memberikan peluang bagi Pemda Boltim untuk mendapatkan fasilitasi bantuan alsintan,” terang Setiono, Jumat (10/5).

Kunjungan itu, kata Setiono, untuk memonitor pemanfaatan berbagai macam alat mesin pertanian (Alsintan) yang diberikan kepada kelompok tani dalam rangka mendukung pencapaian peningkatan produksi pertanian.

Selain itu, untuk memberikan peluang kepada Pemkab Boltim untuk mendapatkan fasilitasi bantuan alsintan dan berbagai kegiatan pembangunan jalan pertanian, pembangunan jaringan irigasi pertanian, embung, parit, irigasi perpipaan dan lainnya.

“Bahkan Dinas Pertanian diminta segera membuat proposal dan masuk kategori prioritas,” kata Setiono.

Dirjen dan rombongan mengaku kagum dengan kondisi wilayah holtikultura yang ada di Boltim. Sehingga tidak salah mereka juga menggandeng impotir nasional bawang putih PT. Indo Mandiri Permai dari Jakarta yang nantinya akan bermitra untuk mengembangkan budidaya bawang putih dengan kelompok tani seluas 83 hektare.

Tak hanya Alsintan, Boltim juga diminta mengajukan proposal untuk permintaan kegiatan pembangunan jalan pertanian, pembangunan jaringan irigasi, pembangunan embung, pembangunan parit, dan pembangunan irigasi perpipaan.

Sarwo Edhy berharap, bantuan Alsintan ini dimanfaatkan dengan baik sesuai fungsinya. Kementan, lanjutnya, juga siap memberikan bantuan lainnya kepada petani di Boltim. Misalnya, jaringan irigasi tersier, benih, dan pupuk bersubsidi.

“Silakan ajukan bila masih membutuhkan bantuan lainnya. Kami siap membantu tidak hanya tanaman pangan, tetapi bila di Boltim mengembangkan perkebunan, hortikultura, florikultura atau peternakan, kami juga siap membantu,” ujarnya.

Bila ada jaringan irigasi di Boltim yang rusak, kata Sarwo, para petani juga bisa mengajukan bantuan ke Kementan. Begitu juga dengan asuransi pertanian, Kementan juga siap memberikan subsidi.

“Di Kementan ada bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Apabila Boltim membutuhkan RJIT atau pembangunan embun untuk mengairi persawahan, silakan ajukan ke kami,” pungkas Sarwo Edhy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya