Respons Sandiaga Soal Gerindra Minta Demokrat Keluar Koalisi

Sandiaga merespons pernyataan petinggi Partai Gerindra yang meminta Partai Demokrat keluar Koalisi Adil Makmur.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2019, 06:31 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berada di dalam mobil usai pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Kamis (10/1). Prabowo-Sandi melakukan pertemuan tertutup di kediaman SBY. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno merespons pernyataan petinggi Partai Gerindra yang meminta Partai Demokrat keluar dari Koalisi Adil Makmur. Sandiaga menilai, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.

Permintaan Demokrat agar keluar dari koalisi pendukung Prabowo-Sandi sebelumnya dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono. Arief menilai, elite partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu sudah tak sejalan dengan kubu Prabowo-Sandi.

"Saya sangat menyayangkan, mengkritik tajam ucapan seperti itu di bulan suci Ramadan, karena itu tak sesuai dengan kenyataan," kata Sandi di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Minggu (12/5/2019).

Mantan Wakil Gubernur DKI itu menegaskan, sampai saat ini Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN masih berjalan bersama dan berdampingan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

"Kenyataan kami sangat solid dan sudah dikonfirmasi para sekjen bahwa Koalisi Indonesia Adil Makmur solid," ucap Sandi.

Apa yang dikatakan oleh Arief Poyuono dianggap telah bertentangan dengan semangat para partai koalisi. "Ungkapan seperti itu adalah ungkapan yang bertentangan dengan spirit kebersamaan," kata Sandi menandaskan.

 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dinilai Tak Sejalan

Anggota Komisi XI F-PDIP Hendrawan Supratikno (kiri) bersama Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono saat diskusi Dialektika Demokrasi di Jakarta, Kamis (11/10). Diskusi bertema "Milliaran, Dana Annual Meeting IMF Darimana?. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono meminta Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Arief menilai, elite Demokrat sudah tak sejalan dengan kubu Prabowo-Sandiaga.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla mencle segala. Monggo keluar saja," jelasnya, Jumat 10 Mei 2019.

Arief menilai Demokrat tak memiliki pengaruh dalam perolehan suara Prabowo-Sandi. Justru, kata dia, malah menurunkan suara pasangan yang diusung empat parpol tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya